Rekonstruksi, Begini Cara Pelaku Habisi Nyawa Pegawai Dishub Makassar

Laporan: Azhar Ferdian
Jumat, 20 Mei 2022 | 19:55 WIB
Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

SinPo.id - Penyidik kepolisian bersama kejaksaan melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan berencana pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Sulawesi Selatan, Najamuddin Sewang.

Dalam proses rekonstruksi itu dihadirkan tersangka yakni mantan Kasatpol PP Makassar, Muh Iqbal Asnan, bersama eksekutor penembakan dan tiga lainnya.

Rekonstruksi tersebut dilakukan pertama kali di rumah wanita inisial, R yang diduga penyebab awal Iqbal Asnan ingin menghabisi nyawa Najamuddin.

Sebagai informasi dari pemeriksaan polisi diketahui Najamuddin memiliki niat menghabisi Iqbal karena kedekatan dengan R.

Setelah itu, proses rekonstruksi berpindah ke rumah Najamuddin untuk memperagakan aksi pelemparan telur ke arah rumah korban. Diduga Iqbal Asnan hendak ingin menyantet korban sebelum membunuh korban dengan menyewa dua oknum polisi.

"Di rumah korban, pelaku atas nama Asri dan Sahabuddin datang untuk melempar air dan telur ke halaman rumah korban yang diduga adalah santet," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/5).

Proses rekonstruksi kejadian kemudian berlanjut ke rumah orang tua dari tersangka, Iqbal Asnan. Dalam proses di sana terlihat anggota kepolisian membawa sebuah boks yang berisi senjata api jenis ke dalam rumah tersebut.

Secara keseluruhan sebanyak 28 adegan rekonstruksi kasus pembunuhan berencana pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Najamuddin Sewang oleh tersangka mantan Kasatpol PP Makassar, Muh Iqbal Asnan yang digelar selama dua hari terakhir.

"Sekitar 28 adegan yang akan kita laksanakan di delapan titik lokasi," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald T Simanjuntak, Jumat (20/5).

Rekonstruksi yang digelar hari ini di lokasi penembakan di depan Masjid Cheng Hoo Makassar, empat adegan diperagakan tersangka Chaerul saat menembak Najamuddin. Mulai dari membuntuti hingga mengeksekusi korban dengan senjata api jenis revolver.

"Ada 4 adegan di lokasi penembakan, di mana tersangka memepet korban lalu menembak, jatuh dan setelah tersangka memastikan korban meninggal dan melarikan diri," jelasnya.

Tak hanya itu, terungkap juga penyerahan uang sebesar Rp90 juta dari anak buah Iqbal Asnan. Uang tersebut, kata Reonald, sebagai 'ongkos' untuk mengeksekusi Najamuddin, di mana eksekutor dijanjikan Rp200 juta.

"Dia janjikan Rp200 juta. Tapi dibayarkan baru Rp90 juta, itu di luar Rp 20 juta pertama untuk operasional," kata Reonald.sinpo

Komentar: