Menko PMK Berharap Tragedi Kenpark Adalah Yang Terakhir
SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy berharap insiden ambrolnya seluncuran air di kolam renang Kenjeran Park Kota Surabaya, Jawa Timur, yang mengakibatkan belasan orang cidera, tidak kembali terjadi.
"Saya berharap, insiden di Surabaya ini menjadi yang terakhir dan tidak kembali terulang ke depannya," kata Menteri Muhadjir Effendy usai menjenguk korban di RSUD Soewandhie Surabaya, Minggu (8/5)
Kedatangan Menko PMK tersebut didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengecek langsung kondisi para korban yang tengah dirawat di RSUD Dr. Soewandhie Surabaya. Selain itu, keduanya juga mengunjungi korban yang dirawat di RSUD Soetomo Surabaya.
Menko PMK menyatakan, seluruh korban sudah mendapatkan perawatan yang maksimal dari rumah sakit.
"Saya bersama Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) membesuk anak-anak yang kemarin mengalami insiden di Kenjeran Waterpark. Tadi cek kondisinya (korban) masing-masing. Insya Allah ditangani oleh dokter-dokter yang sangat berkompeten, sehingga semuanya bisa terselesaikan dengan baik," kata Muhadjir.
Agar insiden serupa tidak kembali terjadi, Muhadjir juga mengimbau kepada para pengelola tempat wisata khususnya di Surabaya agar rutin melakukan pengecekan wahana dan memastikan kondisinya aman.
"Kalibrasinya dicek, standarnya. Kalau itu kreatornya dari luar, juga sering-sering untuk dicek dan dipastikan kondisinya aman," ujar dia.
Selain itu, Menko PMK juga mengingatkan kepada petugas wahana wisata agar intens mengawasi pengunjung yang menggunakan alat permainan.
Ia berharap jangan sampai penggunaannya itu melebihi atau melanggar prosedur.
"Apalagi wahananya punya risiko tinggi, jangan sampai ditinggalkan dan betul-betul waspada. Namanya anak-anak bermain kan ada saja yang memanfaatkan wahana. Jadi harus diawasi betul," kata dia.
Hal yang sama juga dikatakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Selain wajib memiliki izin, kata Eri, setiap pengelola wisata di Surabaya juga harus memastikan perawatan wahana permainan dilakukan secara berkala.
"Oleh karena itu, kami nanti lakukan evaluasi di tempat wahana atau wisata lainnya," ujarnya.
Selain itu, Wali Kota Eri juga menyatakan, setiap pengelola atau investor yang memiliki wahana wisata, juga harus memberikan laporan hasil kelayakan.
Sebab, kata dia, setiap penggunaan fasilitas atau wahana wisata harus sesuai dengan kapasitasnya.
"Ini menjadi pembelajaran betul untuk pengelola tempat wisata. Bagaimana tempat wisata harus selalu melihat keamanan, kekuatan permainannya," kata Eri.