Erdogan-Sekjen PBB Berkomitmen Wujudkan Perdamaian Di Ukraina

Laporan: Samsudin
Rabu, 27 April 2022 | 09:00 WIB
Sekjen PBB dan Presiden Turki (kiri)/Xinhua
Sekjen PBB dan Presiden Turki (kiri)/Xinhua

SinPo.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengakhiri konflik di Ukraina dan menciptakan kondisi untuk mengakhiri penderitaan warga sipil, kata seorang juru bicara PBB.

Guterres bertemu Erdogan di ibu kota Turki, Ankara, pad Senin, (26/4). Sekjen PBB menyatakan dukungannya untuk upaya diplomatik Turki yang sedang berlangsung sehubungan dengan konflik di Ukraina, kata Farhan Haq, wakil juru bicara Guterres, kepada wartawan di New York.

“Dia dan Presiden Erdogan menegaskan kembali bahwa tujuan bersama mereka adalah mengakhiri perang sesegera mungkin dan menciptakan kondisi untuk mengakhiri penderitaan warga sipil. Mereka menekankan kebutuhan mendesak akses yang efektif melalui koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada masyarakat yang terkena dampak,” kata Haq.

Mereka setuju untuk tetap berhubungan guna menindaklanjuti inisiatif yang sedang berlangsung, tambahnya.

Guterres dan Erdogan juga membahas dampak konflik Ukraina pada isu-isu regional dan global, termasuk energi, pangan, dan keuangan, ujar Haq.

Guterres singgah di Ankara pada Senin sebelum melakukan perjalanan ke Moskow dan Kyiv. Turki, mediator utama, juga telah menunjukkan kesediaannya untuk menjadi penjamin keamanan Ukraina.

Sekjen PBB akan mengunjungi Moskow kemudian mengadakan rapat kerja dan makan siang dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Selasa (25/4). Dia akan disambut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Setelah itu, Guterres akan melakukan perjalanan ke Ukraina, tempat ia akan mengadakan rapat kerja dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dan akan disambut oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis (28/4). Dia juga akan bertemu dengan staf badan-badan PBB di Ukraina untuk membahas peningkatan bantuan kemanusiaan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI