Komisi V DPR RI: Pembangunan Infrastruktur di Aceh Jangan Jadi Kepentingan Politik
Jakarta, sinpo.id - Anggota Komisi V DPR RI Firmandez, menyoroti lambannya pembangunan jalur kereta api di Aceh. Ia berharap, pembangunan ini segera diselesaikan dan Pemerintah harus memasukkan proyek tersebut dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal itu disampaikannya usai rapat Komisi V DPR RI dengan Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa(12/9).
“Proyek kereta api Aceh itu kan sudah lama, kesannya mangkrak begitu. Kita berharap itu masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) agar pembangunannya bisa dipercepat. Selama ini kesannya pembangunan jalur kereta api di Aceh itu karena politik, kita ingin bukan begitu, tapi dibangun karena memang kebutuhan,” paparnya.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar Bidang Maritim ini melanjutkan, ada dua jalur kereta api yang akan dibangun di Aceh, dari lima jalur pembangunan kereta api trans Sumatera. Kedua jalur tersebut adalah pembangunan jalur kereta api Bireuen–Lhokseumawe sepanjang 20 kilometer dan jalur Langsa–Besitang.
“Kedua jalur itu ditargetkan beroperasi pada tahun 2019, dengan menambah operasi jalur kereta api eksisting sepanjang 11 kilometer di lintasan Bireuen-Lhokseumawe,” tegasnya.
Menurutnya, selain jalur kereta api trans-Sumatera di Aceh, juga ada beberapa proyek Kementerian Perhubungan lainnya di Aceh yakni, rehabilitasi terminal Batoh, rehabilitasi terminal Langsa, 8 paket perlengkapan jalan, serta beberapa proyek dan kegiatan lainnya.
“Kami akan terus kawal ini, semoga dengan adanya peningkatan infrastruktur perhubungan di Aceh, akan mewujudkan konektivitas antar wilayah yang akan memberi dampak bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” tutupnya.

