Pengamat: Ketum Parpol Sekaliber Cak Imin Harusnya Berikan Ide Konstruktif, Bukan Sebaliknya
SinPo.id - Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menyayangkan pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang menyebut usulan penundaan Pemilu 2024 untuk menolong Wapres Ma'ruf Amin.
Menurut Ray, sebagai Ketum partai Cak Imin seharusnya memberikan ide konstruktif tentang pengelolaan demokrasi agar menghasilkan kualitas terbaik.
"Ketua partai sekaliber Cak Imin, sejatinya mengeluarkan ide bernas dan konstruktif. Tentang bagaimana mestinya demokrasi dikelola agar mutunya mencapai kualitas terbaik," ujar Ray dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (20/4).
"Bukan menelorkan ide yang membuat demokrasi kita mundur atau berjalan di tempat," sambungnya.
Pernyataan Cak Imin itu, kata Ray, menambah makin terperosoknya kualitas demokrasi Indonesia setelah berbagai indikator telah menunjukkan hal tersebut.
"Alih-alih mengajak berpikir meningkatkan kualitas demokrasi, idenya malah didasarkan pada data yang antah berantah," tegasnya.
Aktivis 98 jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menilai dalam iklim demokrasi siapapun boleh berbicara apapun. Namun, menjadikan peristiwa gaduh bangsa sebagai kelakar jelas bukan tujuan dari demokrasi yang hendak dibangun.
"Demokrasi perlu untuk melindungi keragaman pemikiran konstruktif, bukan kelakar," jelasnya.
"Jika Cak Imin menjadikan demokrasi sebagai alas untuk kebebasan berbeda ide, bahkan berkelakar, sejatinya beliau mempersoalkan kebebasan itulah yang mulai hilang di ranah politik kita," tandasnya.

