Berawal Tabrakan Truk! 7 Penghuni Toko Kelontong Di Samarinda Tewas Terbakar
SinPo.id - Sebanyak tujuh orang toko kelontong di Samarinda, Kalimantan Timur, tewas terbakar, Minggu (18/4) dinihari jelang sahur. Insiden itu bermula dari kecelakaan sebuah truk double kabin Triton melaju kencang hingga menabrak toko tersebut.
Menurut kesaksian warga setempat, peristiwa maut itu terjadi pada pukul 04.20 Wita, tepatnya di Jalan AW Sjahranie, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu. Sebelum terbakar, warga mendengar suara dentuman keras.
Korban yang tengah tertidur pulas sulit menyelamatkan diri. Selain itu, pintu toko kelontong itu juga terkunci dari luar.
Salah satu saksi mata, Jon menyebut, ketika warga tengah menjalankan ibadah sahur, terdengar suara tabrakan cukup keras disusul sebuah ledakan. Warga lantas berhamburan keluar rumah dan melihat salah satu toko kelontong sudah terkabar dengan kobaran api yang cukup besar.
"Saya di dalam rumah baru mau ambil wudhu karena baru selesai sahur. Tiba-tiba ada suara tabrakan keras seperti mobil menabrak rumah, lalu ada ledakan keras sekali," kata Jon.
Menurut dia, mobil yang menabrak rumah tidak ikut terbakar namun dalam kondisi penyok. Sebaliknya dari dalam toko kelontong yang ditabrak langsung terjadi kebakaran api yang membesar. Belum diketahui pasti siapa pengendara mobil, karena saat warga berdatangan, mobil dalam keadaan kosong.
"Mobilnya tidak meledak, yang meledak warungnya. Karena tabrakan sudah di dalam parit, toko itu bekas tertabrak," imbuhnya.
Tak berselang lama, petugas pemadam kebakaran dan relawan Damkar samarinda sudah memadati lokasi kejadian. Proses pemadaman cukup dramatis karena kobaran api sangat besar dan lokasi rumah warga yang sedikit padat.
Sementa itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda Hendra AH di Samarinda mengatakan, pemilik toko sembako saat dinihari itu sedang belanja ke pasar.
“Dan pintu ruko dikunci dari luar, sehingga ketika terjadi kebakaran, penghuni ruko tidak bisa ke luar," ujarnya.
Ia menyayangkan ruko tersebut tidak dilengkapi pintu darurat atau pintu belakang. Sehingga ketika api berkobar di bagian depan, penghuni tidak memiliki akses untuk menyematkan diri.
Untuk menghindari hal serupa terulang, ia mengimbau kepada semua pemilik ruko melengkapi pintu lain untuk evakuasi jika terjadi musibah.
Kebakaran yang terjadi pukul 04.30 Wita tersebut melanda satu bangunan dua lantai yang disekat untuk tiga ruko, yakni ruko yang menjual sembako, ruko barang elektronik, dan ruko yang menjual aneka plastik.
Saat terjadi kebakaran, hanya ruko yang menjual sembako yang ada penghuninya. Akibat peristiwa ini, enam orang di dalam ruko sembako meninggal di tempat, sementara dua orang lainnya kritis sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit.
Di perjalanan, satu di antara yang kritis meninggal, sehingga total meninggal akibat kebakaran ini menjadi tujuh orang, sedangkan satu yang selamat anak usia 9 tahun.

