KPK Ajak Masyarakat Teladani Kisah Paskah

Laporan: Bayu Primanda
Minggu, 17 April 2022 | 16:42 WIB
Firli Bahuri/SinPo.id
Firli Bahuri/SinPo.id

SinPo.id -  Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyampaikan salamnya kepada seluruh ummat kristiani yang hari ini (17/4) merayakan hari Paskah.

Mantan Kapolda NTB itu mengatakan, banyak teladan dan nilai-nilai kehidupan yang bisa dipetik dari sejarah atau kisah Paskah yang pada hari ini dirayakan umat Kristiani. 

Tak hanya bagi umat nasrani, melainkan juga bagi seluruh umat manusia. Salah satu pelajaran yang masih relevan hingga saat ini, yakni betapa berbahayanya korupsi dan suap.

"Melalui buku dan cerita kisah Paskah dari beberapa sahabat yang nasrani, dapat saya simpulkan bahwasanya peristiwa Paskah memiliki terkaitan yang sangat erat dengan nilai-nilai pemberantasan korupsi," kata Firli dalam keterangan pers yang diterima, Minggu (17/4).

Dalam kisah Paskah disebutkan murid Yesus bernama Judas Iskariot menerima suap 30 keping uang perak dari imam-imam kepala untuk menyerahkan Yesus agar didakwa bersalah karena menghujat Tuhan. 

Yesus pun dijatuhi hukuman mati dengan cara disalib seperti lazimnya hukuman bagi seorang penjahat kala itu. Namun, Yesus kemudian bangkit dan dianggap sebagai obat penyembuh bagi jiwa tersakiti oleh umat nasrani.

"Dari peristiwa ini, sangat lugas menunjukkan betapa berbahayanya suap, salah satu praktik korupsi yang dampak destruktifnya bukan hanya merugikan keuangan dan perekonomian semata, namun juga dapat menghancurkan bahkan menghilangkan nyawa manusia dan sebuah negara," kata Firli.

Firli menuturkan, hanya dengan suap 30 koin perak yang saat ini setara sekitar 19,2 dolar AS atau jika dirupiahkan sekitar Rp 250.000, seorang murid tega mengkhianati gurunya hingga meregang nyawa. 

Meski berbahaya, kejahatan korupsi serupa masih terjadi hingga saat ini. Bahkan, suap menjadi jenis tindak pidana korupsi yang paling disukai para koruptor diseluruh dunia, termasuk Indonesia.

"Berdasarkan data penanganan korupsi yang telah KPK lakukan sepanjang 2004 hingga 2021, suap merupakan kasus yang paling banyak kami tangani yakni 761 kasus," kata Firli.

Dalam berbagai kesempatan, Firli kerap menyampaikan faktor utama penyebab korupsi menurut teori Jack Bologne, yakni greed atau keserakahan, opportunity atau kesempatan, need atau kebutuhan, dan exposure atau pengungkapan.

Faktor lainnya yang menyebabkan seseorang melakukan tindak pidana korupsi, karena minimnya moral, etik dan integritas, serta buruk atau lemahnya sistem sehingga dapat membuka celah bagi kejahatan korupsi.

"Untuk mengantisipasi terjadinya faktor-faktor tersebut, KPK tengah menjalankan strategi trisula pemberantasan korupsi yang merupakan core business KPK, yakni pendekatan pendidikan masyarakat, pendekatan pencegahan melalui perbaikan sistem, dan pendekatan penindakan secara tegas dan profesional," katanya.

Firli menyatakan, peringatan Paskah bukan hanya sekadar perayaan yang identik dengan pesta keagamaan, tetapi juga momentum untuk merefleksikan diri terhadap nilai-nilai perjuangan, pengorbanan khususnya kesederhanaan yang juga diajarkan oleh semua agama.

"Selamat merayakan Hari Paskah, mari bersama kita tebar kasih serta semai selalu nilai-nilai kesederhanaan dan semangat antikorupsi di segenap jantung serta urat nadi seluruh anak bangsa di republik ini, agar Indonesia benar-benar bersih dan bebas dari praktik-praktik korupsi," tukas dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI