Rusia Ancam Lululantahkan Swedia-Finlandia Dengan Senjata Nuklir Jika Gabung NATO

Laporan: Samsudin
Jumat, 15 April 2022 | 13:49 WIB
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev (kiri) bersama Vladimir Putin/reuters
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev (kiri) bersama Vladimir Putin/reuters

SinPo.id - Rusia mengeluarkan ancaman serius terhadap Swedia maupun Finlandia untuk tidak bertindak gegabah dengan bergabung dengan aliansi militer transatlantic ‘NATO’.

Ancaman itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev. Ia mengatakan tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi militer transatlantik.

“Rusia akan mengerahkan senjata nuklir dan rudal hipersonik di eksklave Kaliningrad yang diapit di antara Polandia dan Lithuania di jantung Eropa,” katanya dikutip dari Aljazeera, Jumat (15/4).

Finlandia, yang berbagi perbatasan 1.300 km (810 mil) dengan Rusia, dan Swedia sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan aliansi NATO.

Dmitry Medvedev mengatakan bahwa, jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO, maka Rusia harus memperkuat angkatan darat, angkatan laut dan udaranya di Laut Baltik.

Medvedev juga secara eksplisit mengangkat ancaman nuklir pada hari Kamis dengan mengatakan bahwa tidak akan ada lagi pembicaraan tentang Baltik yang “bebas nuklir” – di mana Rusia memiliki eksklave Kaliningrad yang diapit di antara Polandia dan Lithuania.

“Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik – keseimbangan harus dipulihkan,” kata eks Presiden Rusia 2008-2012 itu.

Medvedev berharap Finlandia dan Swedia membuat keputusan yang masuk akal. Jika tidak, katanya, mereka harus hidup dengan senjata nuklir dan rudal hipersonik di dekat rumah.

Rusia memiliki gudang hulu ledak nuklir terbesar di dunia dan, bersama dengan China dan Amerika Serikat, adalah salah satu pemimpin global dalam teknologi rudal hipersonik.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, ditanya tentang komentar Medvedev oleh wartawan, mengatakan bahwa "ini telah dibicarakan berkali-kali" dan Presiden Vladimir Putin telah mengeluarkan perintah untuk "memperkuat sayap barat kami" karena potensi militer NATO yang berkembang.

Ditanya apakah penguatan ini akan mencakup senjata nuklir, Peskov berkata, “Saya tidak bisa mengatakan … Akan ada seluruh daftar tindakan, langkah-langkah yang diperlukan. Ini akan dibahas pada pertemuan terpisah oleh presiden,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI