PKS Heran Kenapa Luhut Ogah Buka Big Data Ke Publik
SinPo.id - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera heran kenapa Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menolak membuka big data soal mayoritas masyarakat ingin pemilu ditunda.
Seharusnya, menurut Mardani, big data itu dibeberkan saja ke publik, supaya bisa jadi ajang diskusi.
"Mestinya dibuka. Biar jadi diskusi produktif dan berbasis data," ujar Mardani saat dimintai konfirmasi, Rabu (13/4).
Mardani mengatakan apa yang Luhut sampaikan kepada publik itu harus dituntaskan. Apabila big data tak kunjung dibuka, Mardani menyebut Luhut sama saja melakukan pembodohan.
"Sudah disampaikan ke publik sebaiknya dituntaskan secara publik juga. Bisa ajang pencerdasan bangsa. Kalau nggak dibuka bisa jadi pembodohan," kata Mardani.
Untuk diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan didemo BEM Universitas Indonesia (UI) saat mengisi kuliah di UI. Luhut pun mendatangi mahasiswa.
Momen itu terjadi setelah Luhut mengisi kuliah umum tentang penanganan COVID-19 hingga soal pemulihan perekonomian negara. Seusai kuliah umum di gedung Balai Sidang UI, Luhut mendatangi mahasiswa yang ada di depan gedung.
Awalnya, mahasiswa meminta Luhut menyatakan secara tegas menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden.
Luhut mengatakan dirinya tak pernah minta masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
Mahasiswa pun meminta bukti kepada Luhut, termasuk membuka big data yang menyatakan masyarakat menginginkan pemilu ditunda.
Luhut mengatakan dirinya punya hak untuk tidak membagikan big data yang diucapkannya tersebut. Dia meminta mahasiswa untuk belajar berdemokrasi.

