Korban Meninggal Kecelakaan Truk Maut Di Papua Bertambah Jadi 18 Orang, 10 Kritis

Laporan: Samsudin
Rabu, 13 April 2022 | 19:30 WIB
Korban kecelakaan truk maut di Papua bertambah jadi 18 orang/net
Korban kecelakaan truk maut di Papua bertambah jadi 18 orang/net

SinPo.id -  Korban kecelakaan truk maut yang mengangkut pekerja tambang di Papua Barat, Rabu (13/4) bertambah jadi 18 orang. Sementara 10 orang lagi dalam kondisi kritis.

Diketahui, truk yang ditumpangi para pekerja itu menabrak gunung di KM 10 Pegunungan Arfak ketika hendak ke pusat kota. Awalnya, korban meninggal berjumlah 16 orang.

Ketua Kerukunan Flores, Lembata, Timor, Rote, Alor (Flobamora) Clinton Tallo mengatakan, total ada 29 orang yang menumpang truk tersebut saat hendak ke pusat kota.

Ia mengatakan bahwa saat ini sejumlah korban kecelakaan tersebut nama-namanya sedang dalam pendataan, sehingga rilis soal nama-nama akan disampaikan kemudian.

Namun, kata dia, kini ada sekitar 10 orang yang masih dalam kondisi kritis dan masih dirawat intensif oleh petugas kesehatan di daerah tersebut.

"Untuk nama-nama korban kami masih koordinasi dulu dengan pihak terkait," katanya seperti dikutip dari Antara, Rabu (13/4).

Ia merinci dari 18 orang mengalami kecelakaan dan meninggal dunia itu terdapat 16 orang berasal dari Kabupaten Belu dan Malaka, satu orang dari Amarasi Kabupaten Kupang, satu orang lagi dari kabupaten Sikka.

Para pekerja itu itu ujar dia adalah warga yang bekerja di tambang pada perusahaan milik Toko Tengah, Manokwari.

Terkait rencana penguburan sejumlah korban itu, ia mengatakan bahwa nantinya akan dibawa ke NTT menggunakan pesawat charter dan saat ini sedang dalam persiapan.

"Segala biaya kepulangan jenasah nanti akan ditanggung semua oleh pihak perusahaan tempat mereka bekerja," tambahnya.

Sesuai jadwal nantinya jenazah akan diberangkatkan pada Kamis (14/4) besok menggunakan pesawat Lion Air pukul 14.00 WTA.

"Malam ini seluruh jenazah akan disemayamkan di sekretariat keluarga Flobamora di Manokwari untuk selanjutnya besok diterbangkan ke NTT," demikian Clinton Tallo.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI