Kebakaran Bengkel Di Warakas Tewaskan 5 Orang Sekeluarga, Anaknya Yang Selamat Sempat Ingin Lompat Ke Api
SinPo.id - Kebakaran jelang sahur yang menghanguskan sebuah ruko bengkel yang dijadikan tempat tinggal di Jl Warakas 1, RT/RW 016/001, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa sekira pukul 02.37 WIB memakan korban jiwa.
Dugaan penyebab terjadinya kebakaran yaitu hubungan arus pendek listrik. Dalam kejadian tersebut, sedikitnya lima orang yang merupakan satu keluarga tewas tak tertolong saat berupaya membuka gembok ruko.
Sebuah rekaman video amatir milik seorang warga saat terbakarnya satu ruko yang di jadikan tempat usaha bengkel kendaraan roda dua di jalan Warakas Satu, Tanjung Priok, Jakarta Utara Selasa dini hari tadi.
Terlihat dalam video tersebut, sebagian warga berupaya untuk membuka tralis ruko menggunakan bangku yang dimana ada salah satu kaki korban nampak keluar.
Naasnya api yang sudah membesar dan menghanguskan seluruh bagian dalam ruko, sehingga nyawa korban tidak tertolong.
Melansir laman instagram @humasjakfire, pada awalnya, pelapor melihat asap dari salah satu ruko (bengkel motor) dan segera melaporkan kejadian tersebut ke Sudin Gulkarmat Jakarta Utara. Kemudian, 10 unit dengan 50 personil melakukan pemadaman hingga dinyatakan selesai pukul 03.55 WIB.
“Terdapat korban jiwa dalam kejadian ini. Sebanyak 5 orang yaitu 3 pria dan 2 wanita ditemukan dalam kondisi tak bernyawa,” tulis keterangan humas jak fire.
Ketua RT 16 RW 001 Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok Asmawati mengatakan, korban kebakaran tersebut berjumlah lima orang yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak.
"Korbannya ada lima, sekeluarga ya bapak, ibu, dan anak," kata Asmawati saat ditemui di TKP, Selasa.
Asmawati mengatakan, sedianya keluarga tersebut memiliki 4 orang anak. Saat kejadian, ujar Asmawati, anak pertama diketahui sedang berada di luar dan meninggalkan rumah sekitar jam 12 malam. Rupanya, pintu ruko yang berupa rolling door itu dikunci dari luar.
"Mereka ini pintunya dikunci dari luar, digembok," kata dia.
Sementara itu, salah satu tetangga korban, Hendriyan (40), saat api sedang berkobar, anak pertama korban yaitu Branch Johan Shane Imanuel (19) histeris.
"Waktu kejadian api lagi berkobar-kobar, dia sempat ke sini (depan ruko yang terbakar). Dia bilang, mau lompat ke api mau mati aja. Dia bilang, 'mau sama siapa lagi saya hidup?'," ujar Hendriyan di lokasi, Selasa (12/4)
Melihat aksi Branch, Hendri pun mencoba mencegah dan melarangnya mendekat ke area ruko yang sedang dilalap si jago merah.
"Dia bilang, 'sudah kosong gitu gimana saya mau hidup,' katanya. Saya bilang, gampang lah mau hidup gampang yang penting lu minggir dulu," kata Hendriyan mengulang ucapannya saat itu.
Saat Branch histeris, Hendriyan sempat membawa anak itu ke tempat yang lebih aman. Dia mengarahkan ke tempat indekos karyawan bengkel orangtuanya itu.
"Saya suruh bawa ke sana, ketemu di jalan (sama karyawan) ini anaknya (Branch) bawa. Diamankan lah mereka," kata dia.
Hendriyan mengatakan, korban sempat menggedor pintu bengkel dan berteriak minta tolong. Saat api sedang membara, warga yang sudah berkumpul di depan lokasi mengetahui bahwa korban masih berada di dalam ruko. Mereka bahkan berteriak meminta pertolongan untuk dibukakan pintu rolling door.
"Warga tahu (korban masih di dalam), kedengeran mereka minta tolong. Tapi bagaimana, api besar. Mereka gedor-gedor rolling door juga kedengeran," kata dia.
Namun, ujar dia, kondisi api yang besar dan tidak adanya sumber air untuk memadamkan api membuat warga kesulitan menolong.

