Mau Ikut Demo, Polisi Amankan Belasan Pelajar Di Monas
SinPo.id - Belasan pelajar diduga hendak ikut unjuk rasa mahasiswa di kawasan Monumen Nasional (Monas), Senin (11/4) diamankan petugas. Pantauan di depan gerbang Monas, Silang Merdeka Barat Daya, Jakarta, polisi membawa beberapa remaja yang diangkut menggunakan mobil polisi lalu lintas bak terbuka sekitar pukul 11.00 WIB.
Mereka dibawa masuk ke halaman utama Monas dan beberapa menit kemudian, belasan remaja juga ditangkap petugas kepolisian. Beberapa di antara remaja tersebut mengaku pelajar, berasal dari Tangerang.
"Iya mau demo. Dari Tangerang," ucap remaja pria yang tidak diketahui identitasnya.
Dengan menggunakan baju kaos putih, jaket kuning dan celana panjang kain berwarna cokelat serta dilengkapi topi, remaja itu datang bersama beberapa temannya ke Monas.
Mereka kemudian juga dibawa masuk ke halaman utama Monas oleh petugas kepolisian.
Sedangkan beberapa remaja lain, mengaku hanya main-main di Monas. Belum diketahui tindak lanjut dari petugas kepolisian soal remaja tersebut.
Seperti diketahui, Aliansi BEM SI bakal menggelar demo 11 April meskipun Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menegaskan bahwa Pemilu 2024 tidak ditunda. Semula demo bakal di dekat Istana Merdeka, kini lokasi berubah menjadi ke depan gedung DPR/MPR RI.
Dalam aksi di DPR RI, BEM SI akan mengusung tagar #RakyatBangkitMelawan dengan 4 tuntutan. Berikut ini tuntutan mereka:
1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret hingga 11 April 2022.
3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau massa jabatan 3 periode.
4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan Mahasiswa kepada Presiden yang hingga saat ini belum terjawab.
"Selain dari hal di atas, Aliansi BEM SI juga meminta jawaban atas tuntutan rakyat yang sampai saat ini belum terjawab. Terdapat 18 tuntutan rakyat dimana 6 tuntutan dibawa saat aksi pada tanggal 28 Maret 2022 dan 12 tuntutan lainnya berasal dari aksi 7 tahun pemerintahan Jokowi 21 Oktober 2021 lalu. Tuntutan tersebut antara lain berisi mengenai tuntutan kepada Presiden untuk bersikap tegas menolak isu penundaan pemilu 2024, tuntutan lainnya adalah mengenai stabilitas harga bahan-bahan pokok untuk masyarakat. Sedangkan tuntutan lainnya, adalah mengenai UU Cipta Kerja," ucap Koordinator BEM SI, Kaharuddin.

