Korut Kutuk Pernyataan Menhan Korsel Soal Serangan Di Semenanjung Korea

Laporan: Bayu Primanda
Minggu, 03 April 2022 | 11:24 WIB
Kim Yo Jon/net
Kim Yo Jon/net

SinPo.id -  Korea Utara mengutuk pernyataan menteri pertahanan Korea Selatan tentang kemampuan militer mereka mampu dengan mudah untuk menyerang Utara.

"Pernyataan menteri pertahanan Korsel itu semakin memperburuk hubungan antar-Korea dan ketegangan militer di semenanjung Korea," kata Kim Yo Jong, saudari pemimpin Korut Kim Jong Un dalam sebuah pernyataannya yang disiarkan kantor berita negara KCNA.

Kim Yo Jong tak terima dengan pernyataan
Menhan Korsel, Suh Wook yang mengatakan bahwa militer negaranya memiliki berbagai rudal dengan jarak tembak, akurasi, dan kekuatan yang ditingkatkan secara signifikan. Bahkan, kemampuan rudal Korsel diklaim dapat mengenai target apa pun di Korea Utara secara akurat dan cepat.

Kim selaku wakil direktur departemen Komite Sentral Partai Buruh Korea, juga mengatakan Korut akan pihaknya kini sedang mempertimbangkan segala hal untuk menghadapi kemungkinan peperangan antar Korea.

"Kami mempertimbangkan kembali banyak hal dan Korsel mungkin menghadapi ancaman serius karena pernyataan semacam itu," tegas Kim.

Dalam pernyataan terpisah, Pak Jong Chon selaku sekretaris Komite Sentral Partai Buruh Korea, mengatakan negaranya akan bersiap melakukan serangan ke Korea Selatan.

"Korut tanpa ampun akan mengarahkan semua kekuatan militernya untuk menghancurkan target utama di Seoul dan tentara Korea Selatan, jika tentara mereka terlibat dalam aksi militer yang berbahaya seperti serangan pendahuluan," ucap dia.

Ketegangan di semenanjung Korea telah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir setelah Korut menguji dua rudal balistik pada 26 Februari dan 4 Maret yang melibatkan sistem rudal balistik antarbenua (ICBM) baru yang sedang dikembangkan negara itu, dan saat negara itu melakukan uji ICBM penuh yang pertama sejak 2017 minggu lalu.

Setelah uji itu, Amerika Serikat pada Jumat (1/4) menjatuhkan sanksi pada lima entitas yang dituduh memberikan dukungan untuk pengembangan senjata pemusnah massal dan program rudal balistik Korut.

Ketegangan dapat meningkat lebih lanjut karena Presiden terpilih Korsel Yoon Suk-yeol akan mulai menjabat bulan depan.

Yoon dulu pernah mengatakan bahwa serangan pendahuluan mungkin satu-satunya cara untuk melawan rudal hipersonik baru Korut jika negara itu tampak siap menyerang dalam waktu dekat.

Yoon telah menyerukan agar Korsel meningkatkan kemampuan militernya untuk mengecilkan nyali lawan, termasuk dengan memperkuat hubungan dengan AS. Dia juga telah berjanji berusaha membangun saluran dialog permanen tiga pihak antara Korsel, Korut dan AS.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI