BLT Minyak Goreng, Rizal Ramli: Pemerintah Kebanyakan Gimmick
SinPo.id - Ekonom senior Rizal Ramli menanggapi pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng yang di berikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp 300 ribu bagi 20,5 juta kepala keluarga dan 2,5 juta pedagang kaki lima.
Menurut Rizal, bantuan yang diberikan Jokowi tidak menyelesaikan persoalan minyak goreng yang harganya melambung di pasaran.
Jumlah besaran BLT yang diberikan menurutnya juga terlampau kecil efeknya dan tidak sepadan dengan harga minyak yang mahal.
"Banyakan main ecek-ecek dan gimmick : Rp 300 ribu sama dengan 12 liter minyak goreng. Efeknya kecil dan tidak signifikan," kata Rizal Ramli dikutip dari Twitter pribadinya, Minggu (3/4).
Mantan Menko Kemaritiman itu menyarankan kepada pemerintah sebaiknya melakukan upaya untuk menurunkan harga minyak di pasaran. Sebagai pemegang kebijakan seharusnya pemerintah bisa melakukan itu.
"Lebih baik stabilkan harga ke Rp 14 ribu gitu aja kok ndak bisa?," ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat (1/4) Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan memberikan BLT minyak goreng kepada 20,5 juta kepala keluarga untuk meringankan beban masyarakat atas naiknya harga minyak goreng di pasaran.
Bantuan tersebut akan diberikan kepada keluarga yang termasuk dalam daftar Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program keluarga harapan (PKH). Selain itu BLT juga diberikan kepada 2,5 juta pedagang kaki lima (PKL) yang menjual makanan gorengan.
Adapun besaran bantuan dari pemerintah yang akan di berikan yaitu senilai Rp 100 ribu untuk jangka waktu tiga bulan. Namun penyaluran BLT akan diberikan sekaligus di bulan pertama sebesar Rp 300 ribu yaitu di bulan April.
Jokowi memberikan BLT minyak goreng kepada masyarakat karena mempertimbangkan harga minyak di pasar yang mengalami kenaikan yang cukup tinggi, menurutnya hal itu sebagai dampak dari kenaikan harga minyak sawit di pasar internasional.

