Dari 101 Titik Pemantauan, Hilal 1 Ramadhan 1443 Hijriah Belum Terlihat
SinPo.id - Kementerian Agama (Kemenag) mengungkapkan posisi hilal 1 Ramadhan 1443 Hijriah belum terlihat dari 101 titik pemantauan hilal di 34 Provinsi Indonesia menunjukkan bahwa.
Demikian disampaikan Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Thomas Djamaluddin dalam seminar posisi hilal sidang Isbat yang digelar secara daring dari Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (1/4).
"Artinya di Indonesia hilal terlalu rendah dan tak mungkin untuk terlihatnya hilal," ujar Thomas.
Thomas menjelaskan posisi hilal secara umum di Indonesia pada 1 April 2022 petang ini tingginya kurang dari 2 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.
Kementerian Agama sendiri saat ini telah menggunakan kriteria MABIMS atau Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.
"Jadi, dengan kriteria baru MABIMS/RJ2017, yang dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, awal Ramadhan, 3 April 2022," kata dia.
Thomas menegaskan, berdasarkan pengamatan di Jakarta ketinggian hilal mencapai 1 derajat. Sedangkan di sebagian Jawa dan Sumatera, ketinggian rata-rata di atas 2 derajat.
"Ketinggian hilal secara umum kurang 2 derajat, hanya sebagian Sumatera dan Jawa yang 2 derajat," jelasnya.
Usai seminar pemantauan hilal ini, rencananya sidang Isbat 1 Ramadhan 1443 H akan dimulai secara tertutup. Menag Yaqut Cholil Qoumas yang akan memimpin langsung sidang isbat tersebut.
Sidang akan dihadiri oleh berbagai pihak. Di antaranya Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, perwakilan ormas-ormas Islam, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), hingga para duta besar negara Islam yang ada di Indonesia.

