Pertemuan DEWG G20! Indonesia Dorong Optimalisasi Ekonomi Digital Berbasis Data
SinPo.id - Sidang pertama Digital Economy Working Group (DEWG) dalam Presidensi G20 Indonesia menjadi dasar membangun kesepahaman bersama mengenai tata kelola dan optimalisasi ekonomi digital berbasis data.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan hasil diskusi negara anggota G20 makin relevan dalam kehidupan di berbagai sektor digitalisasi dan mendorong tata kelola kehidupan baru yang lebih bersifat data sentris.
Johnny menegaskan, pemerintah Indonesia berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital dengan mengangkat tiga isu prioritas dalam rangkaian pertemuan DEWG. Isu itu meliputi Connectivity and Post-COVID-19 Recovery, Digital Skills and Digital Literacy, dan Data Free-Flow with Trust and Cross-Border Data Flow.
Ia menjelaskan, substansi diskusi pada pertemuan hari ini akan mendasari agenda pembahasan dalam pertemuan selanjutnya yaitu The 2nd Digital Economy Working Group Meeting, yang akan berlangsung di Yogyakarta tanggal 17 s.d. 18 Mei 2022 mendatang.
“Baru saja tadi dilangsungkan rangkaian pertemuan pertama Digital Economy Working Group G20. Hasil pertemuan ini akan menjadi building block bagi berbagai macam isu digital," ujar Johnny dalam Konferensi Pers, 1st Meeting Digital Economy Working Group yang berlangsung secara hibrida dari Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (29/3).
"Secara garis besar pertemuan ini melanjutkan secara intensif terkait isu prioritas Digital Economy Working Group G20 pada Kick Off Meeting pada tanggal 15 Maret 2022 yang lalu," jelasnya.
Menurut Johnhy, sebagai Presidensi G20, Pemerintah Republik Indonesia mendorong optimalisasi potensi lanskap ekonomi digital global berbasis data sentris. Bahkan, pertemuan itu dapat menjadi acuan dalam memitigasi risiko dan menuai manfaat bagi perekonomian Indonesia.
“Relevansi data pada berbagai sektor dapat diamati melalui tingkat konektivitas global. Merujuk kepada jumlah perangkat yang terhubung ke jaringan IP atau Internet Protocol yang diprediksikan akan meningkat 3 kali lipat dari populasi global pada tahun 2023 berdasarkan data dari Cisco pada tahun 2020 lalu,” jelasnya.
Menteri Johnny menyatakan Indonesia mendorong penyusunan kebijakan data lintas batas negara dalam Presidensi G20 sesuai prinsip lawfulness, fairness, transparency, dan reciprocity.
“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung pelaksanaan rangkaian acara di dalam Presidensi G20 Indonesia ini guna menghasilkan deliverables yang konkret dan bermakna bagi ekonomi digital global. Mari bersama kita mengawal semangat Presidensi G20 Indonesia dalam menyongsong pemulihan yang inklusif dan berkelanjutan, Recover Together, Recover Stronger!,” ajaknya.
Dalam 1st Digital Economy Working Group, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Chair DEWG sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba dan Alternate Chair, Dedy Permadi. Hadir pula Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aplikasi Informatika, Bonie Pudjianto dan Kepala Pusat Kelembagaan Internasional, Ichwan Makmur Nasution.
Pertemuan pertama Digital Economy Working Group G20 secara hibrida diikuti delegasi negara anggota G20, serta empat Global Knowledge Partners DEWG yakni International Telecommunication Union (ITU), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Hadir pula tiga Knowledge Partners, yaitu: Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), serta Universitas Padjadjaran (UNPAD).

