Sekjen DPR: Dana Rp 48 Miliar Ganti Gorden-Vitrase Untuk 505 Rumah Dinas, Bukan Cuma 1-2 Rumdis

Laporan: Samsudin
Senin, 28 Maret 2022 | 18:05 WIB
Sekjen DPR, Indra Iskandar/net
Sekjen DPR, Indra Iskandar/net

SinPo.id - Sekretariat Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar memberikan penjelasan lengkap terkait polemik anggaran Rp48 Milyar untuk pergantian gorden maupun vitrasei di rumah dinas Anggota DPR.

Dijelaskan Indra, pergantian gorden dan vitrase rumah dinas Anggota DPR sudah diajukan sejak tahun 2009. Namun saat itu anggaran tak mencukupi.

“Sejak tiga belas tahun lalu sampai sekarang enggak pernah ada, enggak pernah diganti. Sehingga, di 2022 setelah anggarannya tersedia, kami memasukkan komponen vitrase untuk penggantian gorden-gorden rumah anggota yang umurnya lebih dari 13 tahun,” kata Indra Iskandar dalam konfrensi pers, Senin (28/3)

Menurut Indra, pengadaan gorden tersebut, sudah dilakukan dengan mekanisme lelang terbuka dan menekankan di dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) sangat jelas.

Dalam dua kali rapat, produk yang digunakan harus dalam negeri, sesuai dalam RKS-nya. Indra mengaku paham, pihak yang kalah lelang biasanya membocorkan kepada publik isu negatif ke media maupun aparat hukum seolah-olah DPR ada hengkipengki.

“Enggak ada hengkipengki, enggak ada urusan begitu ya. Mau lelang apapun semua secara prosedural tim pokja unit layanan pengadaan (ULP) di DPR bekerja secara profesional,” tandasnya.

Sudah ga layak

Indra kembali menjelaskan bahwa, belum ada alokasi anggaran dari pemerintah sejak 13 tahun lalu membuat gorden urung diganti. Akhirnya, beberapa anggota yang merasa tidak nyaman menggunakan dana pribadi untuk menggantinya.

“Nah, di tahun 2022 ini baru didapatkan alokasi anggaran penggantian gorden dan  hanya untuk 505 unit rumah. Dan satu rumah rata rata sekitar Rp 80 juta sama pajak Rp 90 jutaan per rumah,” tutur Indra.

Dikatakan, pergantian itu mencakup 11 item. Terdiri di lantai satu untuk jendela ruang tamu, pintu jendela ruang keluarga, jendela ruang kerja, ruang tidur utama, jendela dapur dan jendela tangga.

Lalu, untuk lantai dua jendela ruang tidur anak, kemudian jendela ruang tidur anak, jendela void ruang keluarga dan jendela ruang tidur ART.

Jadi, ada 11 item. Dari angka itu Rp 80juta sekian masuk pagu anggaran tahun 2022 sebesar Rp 48.745.624.000. Untuk harga perkiraan dari konsultan perencana atau konsultan estimate Rp46.194.954.000.

“Nah, untuk harga perkiraan sendiri, kami hitung include dengan PPN 11 persen sebesar Rp45.767.446.332. Semua aspek perencanaan seperti desain, bahan, spek teknis serta harga perkiraan disusun oleh konsultan perencana dan melalui proses unit pelayanan,” tegasnya.

Selanjutnya, kata dia, angka Rp48 M tersebut, muncul dari ToR yang diajukan di 2021 kemudian dilakukan review oleh inspektorat utama DPR berdasarkan kelayakan harga pasar dan review tersebut yang dijadikan dasar Kesetjenan DPR untuk menyampaikan anggaran ke kementerian keuangan.

Sebelum diajukan ke Kemenkeu mekanisme di DPR, di Kesekretariatan juga melalui mekanisme beberapa kali pembahasan dengan badan urusan rumah tangga (BURT) DPR.

“Jadi semua kegiatan itu disamping direview oleh inspektorat utama, juga dilakukan pembahasan yg sangat intensif dengan Panja BURT. Jadi Rp 48 miliar itu adalah gorden bukan untuk 1-2 rumah tapi 505 rumah dengan tadi 11 item di setiap rumah,” demikian Indra.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI