Menlu Turki Sebut Ukraina Tak Akan Bisa Jadi Anggota NATO
SinPo.id - Ukraina tidak memiliki kesempatan untuk memilih antara Rusia atau Barat. Negara tersebut harus memiliki kebijakan yang seimbang sehingga tidak bisa menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Begitu yang ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu ketika berbicara di Forum Doha pada Sabtu (26/3).
"Kami adalah mediator dan kami harus netral pada saat ini. Tidaklah tepat untuk berkomentar. Tugas kita adalah membantu kedua belah pihak menyelesaikan masalah ini. Pada akhirnya, Zelensy dan Putin akan memutuskan. Kami ingin menyatukan mereka," ujarnya, seperti dikutip bulgarianmilitary.com.
Cavusoglu sendiri telah melakukan pertemuan terpisah dengan mantan presiden Yayasan Konferensi Keamanan Munich Duta Besar Wolfgang Ischinger, menlu Qatar, hingga menlu Meksiko.
"Ukraina telah menyadari bahwa mereka bukan anggota NATO dan tidak akan menjadi satu. Banyak anggota menentang keanggotaan Ukraina dan Georgia. Ukraina jelas memahami hal ini. Ukraina tidak memiliki kesempatan untuk memilih antara Barat dan Rusia. Harus ada kebijakan yang seimbang," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Cavusoglu menegaskan bahwa Turki tidak akan memberikan sistem pertahanan S-400 yang dibeli dari Rusia ke Ukraina.

