Arab Saudi Ngamuk! Luncurkan Serangan Udara Di Wilayah Yaman, 8 Orang Tewas
SinPo.id - Arab Saudi dan sekutunya yang tergabung dalam koalisi Arab meluncurkan operasi militer baru di Yaman. Keputusan itu diambil setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak kelompok pemberontak Yaman, Houthi, ke depot minyak Arab Saudi pada Jumat, (25/3).
Pada Sabtu (26/3/2022), koalisi Arab melakukan serangan udara di ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi, Sanaa, dan kota pelabuhan utama, Hodeidah.
Sedikitnya delapan orang tewas dalam serangan udara ini. Juru bicara pasukan koalisi militer Arab Saudi mengatakan, serangan udara ini menargetkan sumber ancaman bagi pemerintah kerajaan Arab Saudi.
Kantor berita Houthi mengatakan, serangan udara tersebut menghancurkan sejumlah rumah bagi penjaga kantor jaminan sosial warga di kawasan permukiman Haddah. Menewaskan sedikitnya delapan orang serta melukai empat orang lainnya.
Riyadh dan sekutunya memperingatkan Houthi bahwa mereka harus menanggung konsekuensi dari “perilaku bermusuhan”, dengan media pemerintah mengutip para pejabat yang mengatakan koalisi akan “secara langsung menangani sumber ancaman,” seperti dilansir dari Russia Today.
Menurut media pemerintah Arab Saudi, operasi militer Riyadh bertujuan untuk melindungi sumber energi global dan memastikan rantai pasokan. Kampanye militer ini tampaknya terbuka, dengan koalisi bersikeras akan terus berlanjut sampai semua tujuannya tercapai.
Riyadh dan sekutunya memperingatkan Houthi bahwa mereka harus menanggung konsekuensi dari “perilaku bermusuhan”, dengan media pemerintah mengutip para pejabat.
Sebelumnya, pemberontak Houthi Yaman mengakui telah meluncurkan serangan rudal dan drone dahsyat terhadap depot minyak Saudi Aramco di Jeddah pada Jumat. Serangan terjadi menjelang balapan mobil Formula One (F1) pada Minggu (27/3).
Kebakaran hebat melanda depot minyak tersebut sesaat setelah serangan. Media pemerintah Saudi melaporkan serangkaian serangan drone dan rudal oleh kelompok Houthi Yaman dan gumpalan besar asap hitam terlihat membubung di Jeddah.
Arab Saudi dan Saudi Aramco awalnya enggan mengakui kebakaran itu. Namun, juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan kelompoknya memang menyerang fasilitas Saudi Aramco dengan rudal dan kilang minyak Ras Tanura dan Rabigh dengan drone.
Sarea menambahkan bahwa serangan itu juga menargetkan fasilitas vital di Ibu Kota Saudi, Riyadh.
"Serangan itu menargetkan fasilitas Aramco di Jeddah dan fasilitas vital di ibu kota musuh Saudi, Riyadh," tulis Sarea di Twitter, seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu (26/3).
"Fasilitas raksasa minyak Aramco juga diserang di Jizan, Najran, Ras Tanura dan Rabigh dengan sejumlah besar drone," imbuh dia.

