China Ancam Balas Tindakan AS Jika Tidak Segera Mencabut Sanksi Terhadap Pejabat Beijing

Laporan: Samsudin
Kamis, 24 Maret 2022 | 08:15 WIB
Juru Bicara Kemlu China, Wang Wenbin/Xinhua
Juru Bicara Kemlu China, Wang Wenbin/Xinhua

SinPo.id - Pemerintah Tiongkok pada Selasa (22/3) menuntut agar Amerika Serikat (AS) segera mencabut sanksi yang dijatuhkannya terhadap sejumlah pejabat Tiongkok atas apa yang mereka sebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia.

China memperingatkan bahwa jika tidak mencabut sanksi itu, AS akan menghadapi tindakan balasan dari Tiongkok.

"Pernyataan AS tersebut penuh dengan bias ideologis dan kebohongan politik, mendiskreditkan Tiongkok dan menekan para pejabat Tiongkok tanpa alasan. Apa yang dilakukan Amerika Serikat itu telah melanggar hukum dan norma internasional, serta sangat mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok," sebut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Tiongkok Wang Wenbin dalam sebuah taklimat media harian.

Tiongkok dengan tegas menentang hal ini, ujar Wang, dikutip dari Xinhua News, Kamis (24/3).

"Pelanggar hak asasi manusia terburuk di dunia adalah Amerika Serikat sendiri," tutur Wang, mencatat bahwa negara itu harus menyesali perbuatannya karena telah membantai penduduk asli Amerika dan mengurangi populasi mereka menjadi 250.000 pada awal abad ke-20 dari jumlah awal sebanyak 5 juta pada akhir abad ke-15.

Dalam menghadapi hampir 1 juta kematian akibat COVID-19, lebih dari 40.000 korban kekerasan senjata terjadi setiap tahun, dan puluhan ribu korban diskriminasi rasial, Amerika Serikat harus merenungkan defisit hak asasi manusianya sendiri, kata Wang.

Wang menambahkan bahwa Amerika Serikat harus memohon pengampunan dari komunitas internasional karena mengobarkan perang di Irak, Suriah, dan Afganistan, serta menyebabkan 330.000 kematian warga sipil dan lebih dari 26 juta pengungsi, daripada menggurui orang lain tentang hak asasi manusia.

Selain itu, ia mendesak Amerika Serikat untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah hak asasi manusia sistemik dan kronisnya sendiri, alih-alih merusak hak asasi manusia negara lain atas nama melindungi hak asasi manusia.

"Jika Amerika Serikat berhenti menjadi sosok teladan dari hak asasi manusia, situasi hak asasi manusia di dunia akan lebih baik," pungkas Wang.sinpo

Komentar: