Perang Rusia-Ukraina Libatkan Drone DJI

Laporan: Bayu Primanda
Rabu, 23 Maret 2022 | 19:52 WIB
Ilustrasi Drone DJI/net
Ilustrasi Drone DJI/net

SinPo.id -  Perang zaman modern merubah taktik antara Rusia dan Ukraina. Banyak teknologi yang dilibatkan dalam konteks perang kekinian, termasuk teknologi drone.

Seiring meningkatkan ekskalasi perang, kedua kubu mulai memanfaatkan drone tempur canggih dengan bom dahsyat. Namun rupanya tak hanya drone semacam itu yang dikerahkan, drone DJI mengambil peran tak kalah besar dalam pertempuran sengit ini.

DJI yang tak lain perusahaan teknologi asal China itu menerkma orderan laris manis dari kedua kubu. Teknologi DJI dinilai mumpuni dan mudah saat dioperasikan serta hasil rekamannya pun bagus.

Namun dalam perang, drone DJI dipakai untuk kepentingan militer yang tak lain untuk membunuh.

Biasanya, para pegiat drone di Ukraina akan menerbangkan perangkatnya untuk kegiatan fotografi atau sekedar balapan. Namun sekarang, mereka bertaruh nyawa sebagai relawan yang memakai drone untuk mengintai tentara Rusia.

"Kyiv membutuhkan kalian dan drone kalian di momen ini," demikian dikutip dari postingan di Facebook baru-baru ini dari militer Ukraina yang ditujukan kepada para warga Ukraina pecinta drone dan berpengalaman dalam mengoperasikannya.

Bahkan dalam sebuah video baru, tampak drone DJI di Ukraina dimanfaatkan untuk menjatuhkan granat yang diarahkan ke militer Rusia. Namun di sisi lain, Rusia ternyata menggunakan produk serta teknologi DJI dengan lebih dahsyat lagi.

Ukraina mengklaim Rusia telah memanfaatkan produk DJI untuk membantu mengarahkan rudal yang mengincar sasaran di Ukraina dan membunuh warga sipil. Tak hanya itu, Rusia disebut mengeksploitasi teknologi DJI yang disebut AeroScope.

DJI AeroScope itu dapat mendeteksi drone lain yang terbang sampai 50 kilometer. Kegunaannya sebenarnya adalah untuk mencegah terjadi tabrakan antar drone, namun pihak Rusia memanfaatkanya antara lain untuk mendeteksi drone Ukraina.

Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov merasa kesal dengan tindakan Rusia. Ia meminta DJI memblokir teknologi maupun produk drone DJI agar tidak bisa digunakan oleh Rusia.

Fedorov mengklaim, pihak Rusia dengan bantuan navgigasi dari produk DJI, telah menembakkan rudal yang membunuh ratusan warga sipil Ukraia, termasuk anak-anak.

"Tentara Rusia telah memakai produk DJI untuk menavigasi rudal mereka. Blokir produk Anda yang telah membantu RUsia membunuh para warga Ukraina," cuit Fedorov di Twitter.

DJI pun membalas cuitan tersebut, dengan menyatakan bahwa mereka tidak bisa menonaktifkan drone yang dipakai oleh para individu. DJI hanya bisa melakukan pembatasan software sehingga drone tidak bisa mendekati bandara atau area sensitif lainnya.

"Dear Wakil PM Fedorov, seluruh produk DJI didesain untuk dipakai warga sipil dan tidak memenuhi spesifikasi militer. Sistem DJI AeroSpace diberikan pada seluruh drone baru. Fungsionalitas ini tidak bisa dimatikan," demikian balasan dari DJI.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI