Insiden Pesawat China Eastern Airlines, Tim Penyelamat Belum Temukan Satupun Korban

Laporan: Samsudin
Rabu, 23 Maret 2022 | 11:20 WIB
Tim penyelamat berusaha mencari korban jatuhnya pesawat China Eastern Airlines/Xinhua News
Tim penyelamat berusaha mencari korban jatuhnya pesawat China Eastern Airlines/Xinhua News

SinPo.id - Sejauh ini belum ada korban yang ditemukan usai pesawat Boeing 737 milik China Eastern Airlines yang membawa 132 penumpang jatuh di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, Tiongkok selatan, demikian disampaikan pejabat di bidang penerbangan pada Selasa (22/3) malam waktu setempat.

Otoritas China menganggap jatuhnya pesawat jenis Boeing 737-800 di Daerah Otonomi Guangxi, Senin (21/3), itu sangat jarang terjadi dan janggal.

Pesawat yang lepas landas dari Kunming menuju Guangzhou tersebut, mempertahankan ketinggian 8.900 meter saat memasuki area pengendalian lalu lintas udara Guangzhou pada Senin (21/3) pukul 14.17 waktu setempat.

Tetapi ketinggiannya turun drastis pada pukul 14.20, papar Zhu Tao, Kepala Kantor Keamanan Penerbangan di Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (Civil Aviation Administration of China/CAAC), dalam konferensi pers.

Pengendalian lalu lintas udara berulang kali mencoba menghubungi kru pesawat, tetapi tidak mendapat respons. Pesawat itu kehilangan sinyal radarnya pada pukul 14.23, kemudian didapati telah jatuh di wilayah Tengxian di Kota Wuzhou, menurut Zhu.

Tidak ada warga negara asing dalam Penerbangan MU5735, kata Zhu, seraya menambahkan bahwa 132 orang yang berada di pesawat itu terdiri dari 123 penumpang dan sembilan awak.

"Berdasarkan informasi yang diketahui, pihak otoritas belum menemukan petunjuk yang jelas tentang penyebab jatuhnya pesawat penumpang itu," ujar Zhu.

"Proses investigasinya sangat sulit karena pesawat itu rusak parah."

Saat ini, tim investigasi sedang melakukan penyelidikan penuh sesuai dengan prosedur, dengan tim penyelamat memeriksa lokasi jatuhnya pesawat dan berupaya maksimal untuk menemukan kotak hitam, papar Zhu.

Tim tersebut juga tengah melakukan investigasi secara menyeluruh tentang aspek-aspek lain dari insiden tersebut, termasuk penerbangan, pemeliharaan, pengendalian lalu lintas udara, meteorologi, serta desain dan produksi pesawat, ujar Zhu.

Sun Shiying, Kepala China Eastern Airlines cabang Yunnan, mengatakan dalam konferensi pers bahwa kontak dengan pihak keluarga dari seluruh 123 penumpang telah dilakukan dalam kurun waktu 24 jam pasca jatuhnya pesawat.

Lebih dari 2.000 orang bergabung dalam operasi penyelamatan di lokasi kecelakaan.

"Lokasi jatuhnya pesawat yang berada di hutan pegunungan menyulitkan proses pencarian kotak hitam dan kami terutama harus mengandalkan drone dan staf penyelamat," kata Zhu Xiaodong, petugas penyelamat dari pusat penyelamatan drone yang berbasis di Guangzhou.

CAAC meminta dilakukannya pemeriksaan terhadap risiko tersembunyi guna meningkatkan keamanan penerbangan sipil. Langkah nyata harus dilakukan untuk memperkuat investigasi terhadap bahaya tersembunyi yang berkaitan dengan pemeliharaan pesawat, kondisi cuaca saat penerbangan, kualifikasi personel, serta keterampilan operasional, sebut CAAC.

Pada Selasa, Boeing China mengatakan pihaknya bekerja sama dengan China Eastern Airlines, dan para pakar teknis mereka siap membantu CAAC dalam melakukan investigasi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI