Akhirnya, Ukraina 'Ngalah' Dan Bersedia Tak Jadi Anggota NATO

Laporan: Bayu Primanda
Rabu, 09 Maret 2022 | 11:26 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky/net
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky/net

SinPo.id -  Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan dirinya tidak lagi mendesak keanggotaan NATO untuk Ukraina. Hal ini disampaikan di tengah invasi militer Rusia yang terus berlanjut.

Keanggotaan NATO ini menjadi salah satu alasan Rusia menyerang Ukraina, negara tetangganya, sejak 24 Februari lalu.

Seperti dilansir AFP, Rabu (9/3), dalam pernyataan yang diduga dimaksudkan untuk menenangkan Moskow, Zelensky juga mengatakan dirinya terbuka untuk duduk bersama membahas soal status dua wilayah separatis Ukraina yang telah diakui Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai negara merdeka sesaat sebelum invasi dimulai.

"Saya telah menenangkan diri terkait pertanyaan ini sejak lama setelah kami memahami bahwa ... NATO tidak siap untuk menerima Ukraina," kata Zelensky dalam wawancara dengan media terkemuka Amerika Serikat (AS), ABC News, yang disiarkan Senin (7/3).

"Aliansi tersebut takut dengan hal-hal kontroversial, dan konfrontasi dengan Rusia," kata Zelensky.

Merujuk pada keanggotaan NATO untuk Ukraina, Zelensky yang berbicara melalui penerjemah ini menegaskan dirinya tidak ingin menjadi presiden dari sebuah negara yang memohon sesuatu dengan 'berlutut'.

Rusia berulang kali menyatakan tidak ingin Ukraina, yang berbatasan langsung dengan wilayahnya, untuk bergabung NATO, aliansi trans-Atlantik yang dibentuk pada awal Perang Dingin untuk melindungi Eropa dari Uni Soviet.

Dalam beberapa tahun terakhir, NATO semakin berkembang dan memperluas aliansinya ke arah timur Eropa dengan menerima negara-negara bekas Soviet sebagai anggota. Hal ini membuat geram Rusia, yang memandang perluasan aliansi NATO sebagai ancaman.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI