58 Jemaah Tewas, ISIS Klaim Dalang Bom Bunuh Diri Di Masjid Syiah Pakistan

Laporan: Samsudin
Sabtu, 05 Maret 2022 | 15:43 WIB
Korban bom bunuh diri di Masjid Syiah, Pakistan/AP
Korban bom bunuh diri di Masjid Syiah, Pakistan/AP

SinPo.id - Aksi bom bunuh diri saat salat Jumat digelar di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, menewaskan sedikitnya 58 orang dan melukai hampir 200 orang lainnya, kata pejabat rumah sakit setempat.

Dalam sebuah pernyataan, ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut, salah satu serangan terbesar yang dilakukan kelompok milisi itu di Pakistan.

Insiden tersebut menjadi salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir terhadap minoritas Muslim Syiah, yang telah lama menjadi target kelompok-kelompok milisi, termasuk ISIS dan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) atau "Taliban Pakistan".

Kepada Reuters, Taliban Pakistan mengaku bukan pelaku serangan itu. Banyak dari korban luka-luka berada dalam kondisi kritis, kata pejabat Rumah Sakit Lady Reading yang berada di dekat lokasi kejadian.

Sardar Hussain, yang kehilangan tiga kerabatnya dalam peristiwa itu, mengatakan masjid tersebut adalah satu-satunya tempat ibadah komunitas Syiah di kota tua Peshawar.

Serangan oleh milisi-milisi pemberontak terjadi hampir setiap hari di Pakistan sebelum militer melakukan tindakan keras kepada mereka pada 2014.

"Kepanikan menyebar di kalangan jemaah ketika penembakan dimulai. Saya lari menyelamatkan diri," kata seorang pria yang tak mau menyebut namanya kepada Reuters di sebuah RS tempat dia dirawat karena luka-luka.

Seorang saksi mata, Ali Asghar, yang menderita luka ringan akibat ledakan itu, mengungkapkan detik-detik sebelum ledakan terjadi.

“Kami sedang bersiap untuk salat ketika tiba-tiba seorang teroris masuk dengan pistol dan mulai menembaki orang-orang, menewaskan banyak orang satu per satu, yang diikuti oleh ledakan besar. Ledakan itu terjadi di aula utama masjid,” ujar Ali.

Sementara Kepala Polisi Peshawar Muhammed Ejaz Khan mengatakan, kekerasan dimulai ketika dua penyerang bersenjata menembaki polisi di luar masjid.

Seorang penyerang dan seorang polisi tewas dalam baku tembak, dan seorang polisi lainnya terluka. Penyerang yang tersisa kemudian memasuki masjid dan meledakkan bom.

Seorang saksi yang mengidentifikasi dirinya sebagai Naeem tinggal di sebelah masjid, menceritakan kronologi peristiwa mengerikan tersebut.

“Pertama saya mendengar lima hingga enam tembakan dan kemudian saya melihat pelaku bom bunuh diri memasuki masjid dan terjadi ledakan besar,” katanya seperti dikutip dari Al Jazeera. 

“Pintu rumah saya terbuka dengan keras dan saya jatuh ke tanah. Ketika saya memasuki masjid, ada asap dan debu dan orang-orang tergeletak bersimbah darah.”

Unit penjinak bom mengatakan sekitar 5 kg bahan peledak digunakan dan bantalan bola ditambahkan. Ambulans bergegas melalui jalan-jalan sempit yang padat dan membawa korban luka ke Rumah Sakit Lady Reading.

“Kami dalam keadaan darurat dan yang terluka sedang dipindahkan ke rumah sakit. Kami sedang menyelidiki sifat ledakan itu tetapi tampaknya itu adalah serangan bunuh diri," kata petugas polisi Mohammad Sajjad Khan.

Pensiunan perwira militer Sher Ali yang berada di dalam masjid pada saat ledakan itu terluka oleh pecahan peluru yang beterbangan. Dia memohon pada pemerintah Pakistan dengan berapi-api untuk melindungi minoritas Muslim Syiah di negara itu.

“Apa dosa kita? Apa yang telah kita lakukan? Bukankah kita warga negara ini?” katanya di unit gawat darurat, sementara pakaian putihnya berlumuran darah.

Dalam sebuah posting Twitter, Perdana Menteri Imran Khan mengutuk ledakan itu dan menyerukan penyelidikan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI