IPR: Wacana Tunda Pemilu Kemungkinan Ditekan Kekuatan Besar, Ada Dirigen Yang Memainkanya

Laporan: Samsudin
Senin, 28 Februari 2022 | 16:29 WIB
Direktur IPR Ujang Komarudin/ist
Direktur IPR Ujang Komarudin/ist

SinPo.id - Munculnya wacana tunda pemilu 2024 yang saat ini kuat disuarakan elite partai politik disinyalir karena ada aktor intelektual yang menggerakannya. Mereka diduga ditekan ‘bohir’.

Direktur Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, wacana tunda pemilu ini disuarakan secara terstruktur, sistematis dan massif. Tentu semua itu, duga Ujang, tidak terlepas dari adanya peran kekuatan besar, aktor intelektual di belakang pada pengusul tunda pemilu.

“Kemungkinan ada ya yang menekan, kekuatan besar di belakang itu, di belakang ketua-ketua umum partai koalisi Jokowi, untuk mengatakan dengan nada yang sama yaitu ingin menunda atau pemilu mundur,” ungkap Ujang melalui video singkatnya yang diterima redaksi SinPo.id, Senin (28/2).

“Kalau tidak ada yang menekan tidak mungkin. Saya katakan tadi ya, ada dirigenya, ada yang mengaturnya, memainkanya. Lalu orkestranya dimainkan dengan nada-nama sumbang yang sama menginginkan pemilu diundur,” tegasnya.   

Ujang menegaskan, wacana tunda pemilu seakan sangat dipaksakan. Alasanya, karena mereka ingin melanggengkang oligarki, jabatan dan korporasi. Padahal jelas-jelas ide perpanjangan masa jabatan presiden sangat tidak diinginkan oleh rakyat dan negara ini.

Jadwal pemilu, kata Ujang, juga sudah ditentukan yakni 14 Februari. KPU sendiri, jelas Ujang, sudah meluncurkanya di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, tentu wacana tunda pemilu harus dilawan.

“Oleh karena itu, tekanan-tekanan oligarki, kelompok tertentu yang ingin berkuasa itu ya tentu harus dilawan. Biarlah kekuasaan itu berjalan sesuai dengan konstitusi, cukup dua periode,” demikian Ujang.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI