Liverpool Ukir Rekor Setelah Rebut Trofi Carabao Cup! 3 Sosok Ini Juga Catatkan Sejarah Bagi Klub
SinPo.id - Gagalnya Kepa mengeksekusi tendangan penalti memastikan Liverpool juara Piala Carabao Cup edisi tahun ini. Dengan begitu, Liverpool memecahkan rekor sebagai tim dengan koleksik terbanyak yakni 9 trofi.
The Reds butuh 10 tahun untuk kembali menyabet trofi tersebut, yang terakhir kali diraih pada 2012 silam. Selain itu, Liverpool juga meraih runner up sebanyak 4 kali.
Harvey Elliott, James Milner dan Klopp catat sejarah manis
Dua pemain andalan Liverpool, Harvey Elliott dan James Milner menciptakan sejarah saat tampil di final Piala Carabao ini.
Ya, berusia 18 tahun dan 329 hari, Elliott menjadi pemain termuda yang mewakili Liverpool di Wembley dan pemain berusia 18 tahun pertama yang tampil untuk klub di final besar.
Sementara itu, Milner menjadi pemain The Reds tertua yang bermain di Wembley. Wakil kapten itu akan berusia 36 tahun 54 hari, 22 hari lebih tua dari pemegang rekor saat ini Kenny Dalglish.
Jürgen Klopp menjadi manajer Jerman pertama yang memenangkan Piala Liga dan bos Liverpool keenam yang melakukannya, setelah Bob Paisley, Joe Fagan, Roy Evans, Gerard Houllier dan Dalglish.
Kalahkan Chelsea lewat penalti
Liverpool berhasil jadi juara Carabao Cup setelah menang adu penalti 11-10 lawan Chelsea di final Carabao Cup, Senin (28/2) dini hari WIB. Kepa Arrizabalaga gagal mencetak gol dalam adu penalti tersebut.
James Milner yang jadi eksekutor pertama berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Ia sukses mengecoh Kepa Arrizabalaga. Marcos Alonso lalu menyamakan kedudukan jadi 1-1 meskipun arah tembakannya bisa ditebak oleh Caoimhin Kelleher.
Pada kesempatan tendangan kedua, Fabinho melakukan panenka dan menipu Kepa. Romelu Lukaku juga berhasil mencetak gol dengan mengecoh kiper sehingga skor masih imbang 2-2.
Di penendang ketiga, Virgil van Dijk melakukan tendangan keras yang menggetarkan gawang Chelsea. Skor kembali imbang 3-3 lantaran Kai Havertz juga bisa mengirim bola masuk ke gawang tanpa kesulitan berarti.
Dalam eksekusi keempat, skor masih sama kuat 4-4. Trent Alexander-Arnold dan Reece James bisa membobol gawang lawan.
Skor imbang 5-5 kembali terjadi setelah Mohamed Salah dan Jorginho berhasil menjadi eksekutor yang baik.
Diogo Jota dan Antonio Rudiger juga mampu menunaikan tugasnya dengan sempurna. Skor berubah jadi 6-6.
Hal yang sama juga terjadi dengan Divock Origi dan N'Golo Kante yang mengantar skor menjadi 7-7. Andy Robertson dan Timo Werner juga tak membuat kesalahan sehingga skor berubah 8-8.
Harvey Elliot dan Thiago Silva berhasil mengatasi tekanan yang hadir dan membuat angka berubah jadi 9-9.
Kesepuluh pemain dipastikan berhasil memanfaatkan kesempatan penalti seiring sukses Ibrahima Konate dan Trevor Calobah. 10-10 untuk kedua tim.
Kelleher yang jadi penendang ke-11 mampu mengecoh Kepa. Pada kesempatan berikutnya, tendangan Kepa lalu meluncur ke atas gawang dan membuat Liverpool dipastikan juara Piala Liga
Sebelumnya, duel Chelsea vs Liverpool berlangsung sengit selama waktu normal 90 menit. Masing-masing tim punya banyak kesempatan mencetak gol namun Edouard Mendy dan Caoimhin Kelleher bisa tampil brilian menjaga gawang.
The Blues dan The Reds juga sama-sama punya gol yang dianulir di waktu normal. Gol Joel Matip untuk Liverpool hasil assist Sadio Mane di menit ke-67 lantaran Virgil van Dijk dianggap berada dalam posisi offside saat tendangan bebas Trent Alexander-Arnold dilakukan.
Di kubu Chelsea, Kai Havertz sempat membobol gawang Liverpool di menit ke-78 tetapi gol tersebut juga tak disahkan karena Timo Werner yang mengirim assist sudah berada dalam posisi offside.
Setelah bertarung sengit di waktu normal, tensi Chelsea vs Liverpool tetap tinggi di masa perpanjangan waktu.
Di menit ke-98, Romelu Lukaku berhasil menggetarkan gawang Liverpool. Namun gol Lukaku tidak disahkan wasit lantaran ia berada dalam posisi offside.
Pada menit ke-109, Kai Havertz bisa membobol gawang Liverpool setelah menerima umpan Lukaku. Tetapi lagi-lagi gol tersebut tidak disahkan wasit karena Havertz berada dalam posisi offside.
Jelang laga babak perpanjangan waktu berakhir, Thomas Tuchel memutuskan menurunkan Kepa Arrizabalaga untuk menggantikan Edouard Mendy. Namun sayangnya, Kepa gagal menceploskan bola saat adu penalti ini.