Ditolak RSAL Saat Kritis, Bocah 11 tahun Asal Papua Meninggal Dunia
SinPo.id - Seorang bocah asli Papua berumur 11 tahun, Adrian Mahuze meninggal dunia usai ditolak pihak Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Merauke, Jumat malam (25/2) sekitar pukul 19.30 WIT. Korban Adrian Mahuze merupakan siswa SDN 2 Merauke-Papua.
Sebelum meninggal, bocah malang itu mengalami gejala sakit dan kritis, sehingga pihak keluarga membawanya ke RSAL tidak jauh dari rumahnya sekitar pukul 19.00 WIT untuk mendapatkan perwatan.
Kejadian yang menimpa bocah malang itu terungkap melalui video berdurasi 2 menit 50 detik yang di unggah di akun TikTok milik kaka tua yang mengaku sebagai kakak korban menjadi viral.
Dalam video tersebut, seorang bocah Orang Asli Papua (OAP) meninggal dunia Jumat malam (25/2) sekitar pukul 19.30 WIT yang diakibatkan petugas kesehatan di RSAL Merauke-Papua menolak melayani pasien gawat darurat.
Sehingga dampaknya, salah satu anggota keluarga mendatangi RSAL Merauke-Papua dan meluapkan kekesalanya atas sikap masa bodoh yang ditujukan oleh petugas medis yang dinilai tidak berprikemanusian.
Kakak korban, Norbert Tebay dalam unggahannya menyebutkan, sesampainya di RSAL petugas medis enggan menerima pasien tersebut sehingga pihak keluarga melarikanya ke RSUD Merauke, Papua yang berjarak 100 meter dari RASL.
Namun belum sempat diperiksa petugas medis di RSUD, pasien akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 19.30 WIT, sehingga jenazah korban akhirnya dibawah pulang oleh pihak keluarga dirumahnya.
Norbert Tebay pengunggah di akun tik tok mendatangi RSAL Merauke-Papua meluapkan kekecewaanya di hadapan petugas kesehatan dan meminta pertanggungjawaban atas meninggalnya salah satu keluarga akibat melakukan penolakan pertama saat korban sedang emergency untuk dilakukan tindakan medis. “Kami akan terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala RSAL Merauke-Papua, Letkol Laut (p) dr. Nursito mengatakan, sekitar pukul 19.30 WIT, pasien atas nama Adrian Mahuze langsung dicek oleh tenaga medis di dalam kendaraan yang pakai pasien.
“Mengingat pasien adalah anak-anak dan dokter anak di RASL tidak ada sehingga petugas menggarahkan ke RSUD,” katanya.
Atas kejadian tersebut, pihak RSAL meminta maaf dan siap bertanggungjawab atas meninggalnya pasien Adrian Mahuze.
“Kasusnya tersebut akan menjadi dasar untuk dilanjutkan ke sidang kode etik dan pada saat persidangan kelurga korban tentunya di undang untuk menyaksikan jalannya sidang tersebut,” ungkapnya.
Untuk diketahui, video viral akun TikTok milik kaka tua itu sudah di tonton jutaan ribu orang.