Menag Panen Kecaman! PA 212 Nilai Dugaan Penistaan Agama Yaqut Cholil Lebih Parah Dari Ahok

Laporan: Samsudin
Kamis, 24 Februari 2022 | 13:55 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas/net
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas/net

SinPo.id - Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing menuai kecaman luas. Tak ayal, tagar #TangkapYaqut menggema di Twitter, Kamis (24/2) ini dengan lebih dari 22.2 ribu cuitan.

“Suara adzan kok dibandingkan dengan gonggongan anjing...Analogimu kebablasan pakmen,” tulis seorang netizen.

Terkait pernyataan Yaqut, Plt Waketum PA 212 Novel Bamukmin menilai Yaqut selalu membuat kegaduhan atas pernyataan yang dilontarkannya ke publik.

Baginya, pernyataan Yaqut saat ini lebih parah ketimbang bait puisi yang sempat dilontarkan Sukmawati yang membandingkan kidung dan adzan.

"Dugaan penistaan agama yang dilakukan Yaqut lebih parah dari Ahok dan Sukmawati yang mana Sukmawati membandingkan adzan dengan suara kidung tapi si Yaqut malah membandingkan dengan suara Anjing," kata Novel, kemarin.

Novel pun berencana untuk melaporkan Yaqut ke kepolisian imbas pernyataannya tersebut. Ia juga mengatakan ucapan Yaqut tersebut tergolong delik umum. Sehingga polisi bisa menangkap tanpa adanya laporan sekalipun.

"Karena dampaknya sangat membuat gaduh bangsa," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menyesalkan kecerobohan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan suara Azan dan gonggongan Anjing saat merespons surat edaran Menag tentang penggunaan toa di masjid dan musala.

"Sebetulnya Menag ingin membandingkan suara bisingnya tapi sayangnya kurang hati hati dalam mencari pembanding jadi seolah olah membandingkan azan dengan Anjing'. Saya menyesalkan kecerobohan Menteri Agama," kata Slamet, Kamis (23/2).

Slamet mengatakan ucapan kontroversial Yaqut itu telah menimbulkan persepsi berbeda di tengah masyarakat. Bahkan, bisa dipersepsikan sebagai tindakan penodaan agama oleh masyarakat.

Ia lantas meminta Yaqut untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat atas pernyataannya tersebut.

"Ini agar tidak membuat kegaduhan," kata Slamet.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI