Salah Satu Korban Ritual Pantai Payangan Anggota Polri
SinPo.id - Ritual Pantai Payangan memakan korban jiwa. Sebanyak sepuluh orang dikabarkan tewas, sementara satu orang lainnya masih hilang setelah terseret arus pantai tersebut.
Belakangan diketahui, salah satu korban meninggal dalam ritual tersebut merupakan anggota Polri yang bertugas di Polsek Pujer, Polres Bondowoso bernama Febriyan Duwi Nugroho.
Dilansir dari Klik Bondowoso, AKBP Herman Priyanto membenarkan jika salah satu anggotanya menjadi korban ritual Pantai Payangan tersebut.
Sebagai informasi, ritual mau tersebut diketahui diikuti para anggota Kelompok Tunggal Jati Nusantara. Mereka nekat tetap melakukan ritual di pantai meski sudah diingatkan warga setempat.
Rombongan yang sebagian besar merupakan warga Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Jember berangkat ke Pantai Payangan naik bus mini DK-7526-VF. Mereka tiba di lokasi pada Sabtu (12/2/2022) malam pukul 23.00 WIB.
Dikabarkan bahwa rombongan tidak mengindahkan anjuran bahwa ombak pantai sedang tinggi.
Kemudian, pada Minggu dini hari tepat pukul 00.00 WIB, rombongan yang dipimpin oleh Hasan warga Desa Dukuh Mencek itu mulai menjalankan ritual di tepi laut.
Tak sampai 30 menit, apa yang disampaikan warga setempat pun terjadi. 23 orang yang sedang ritual itu terseret arus air laut Pantai Payangan setelah datangnya ombak besar secara tiba-tiba.
Setelah mendapatkan laporan, sekitar pukul 01.00 WIB Polsek Ambulu dibantu Babinsa Sumberejo, Perangkat Desa, juga SAR Lokal melakukan evakuasi terhadap korban yang selamat.
Sebanyak 12 orang yang selamat telah dievakuasi ke PKM Ambulu untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Kemudian pada pukul 02.45 WIB, seluruh korban selamat dan meninggal telah dievakuasi kecuali satu orang masih dicari.

