Antisipasi Kasus Omicron, Bali Siapkan 40 Persen Tambahan Tempat Tidur
SinPo.id - Pemerintah Provinsi Bali meningkatkan pelayanan kesehatan, seperti menambah tempat tidur hingga tenaga kesehatan (nakes) hingga 40 persen mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
"Merespons tren lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19. Kami akan segera melaksanakan konversi layanan. Ditargetkan lebih dari 40 persen, mencakup konversi tempat tidur, penambahan alat, dan tenaga kesehatan," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Bali Made Rentin," Sabtu (12/2) malam.
Rentin mengakui tingkat keterisian tempat tidur (BOR) saat ini tinggi. Menurutnya, kondisi itu terjadi lantaran tempat tidur yang dialokasikan untuk Covid-19 belum maksimal.
"Jika melihat kondisi puncak kasus Covid-19 tahun lalu atau varian delta, saat itu total kapasitas tempat tidur yang disiapkan sekitar 3.052 atau 2.705 ditambah 347, dan untuk saat ini baru tersedia 2.524 atau 2.282 ditambah 242," ujarnya.
"Nah, ini yang akan segera kami lengkapi kembali, masih ada potensi konversi sekitar 528 atau 400 ditambah 128 tempat tidur. Dan akan ditambahkan kembali, dengan memperhatikan evaluasi perkembangan situasi dan kondisi di lapangan," katanya menambahkan.
Lebih lanjut, Rentin mengingatkan kasus positif Covid-19 ringan dan tanpa gejala, seperti saturasi oksigen di atas 95 persen, tidak mengalami sesak, dan tidak mempunyai komorbid tak perlu dirawat di rumah sakit.
"Sehingga memberikan peluang bagi pasien dengan kategori sedang dan berat disertai komorbid, untuk mendapat perawatan yang lebih intens di rumah sakit," ujarnya.
Menurut Rentin, persentase BOR RS Covid-19 di Bali saat ini juga masih berada di bawah standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 60 persen.
"Sesuai data per hari Sabtu BOR ICU terisi sekitar 41,35 persen dan BOR Non ICU terisi 50,89 persen, dari jumlah total yang disiapkan," katanya.