Rusia 'Siap' Menyerang! AS Minta Warganya Tinggalkan Ukraina Dalam Waktu 48 Jam

Laporan: Samsudin
Sabtu, 12 Februari 2022 | 15:43 WIB
Kendaraan lapis baja Rusia/Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via Reuters
Kendaraan lapis baja Rusia/Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via Reuters

SinPo.id -  Amerika menyerukan agar warganya segera meninggalkan Ukraina dalam waktu 48 jam kedepan. Pasalnya, perang antara Rusia dan Ukraina bisa pecah kapan saja.

Demikian hal itu disampaikan seorang pejabat tinggi Amerika Serikat yang mengatakan bahwa militer Rusia berada dalam posisi untuk menyerang Ukraina.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden, mengatakan pada media briefing Gedung Putih pada hari Jumat bahwa pengamatan dan intelijen AS menunjukkan Rusia memiliki semua elemen militer yang diperlukan untuk invasi ke Ukraina.

Serangan cepat di kota Kyiv yang dimulai dengan kampanye pengeboman udara adalah sebuah kemungkinan dan bisa terjadi sebelum akhir Olimpiade Musim Dingin di Beijing minggu depan, kata Sullivan.

“Kami tidak dapat menentukan hari pada titik ini, dan kami tidak dapat menentukan jamnya, tetapi itu adalah kemungkinan yang sangat, sangat berbeda,” kata Sullivan, memperingatkan bahwa para pejabat AS masih tidak percaya Putin telah memutuskan untuk menyerang dan AS terus mencari hasil diplomatik untuk krisis tersebut.

“Kami tidak mengatakan bahwa keputusan telah diambil – bahwa keputusan akhir telah diambil oleh Presiden Putin. Apa yang kami katakan adalah, kami memiliki tingkat kekhawatiran yang cukup berdasarkan apa yang kami lihat di lapangan,” kata Sullivan kepada wartawan di Gedung Putih.

“Kami terus melihat tanda-tanda eskalasi Rusia, termasuk pasukan baru yang tiba di perbatasan Ukraina,” kata Sullivan.

“Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kami berada di jendela ketika invasi dapat dimulai kapan saja jika Vladimir Putin memutuskan untuk memerintahkannya.”

Rusia telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara darat ke perbatasannya dengan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir dan melakukan latihan militer di Belarus dan manuver angkatan laut di Laut Hitam.

Moskow telah membantah berniat untuk menyerang Ukraina tetapi telah menuntut jaminan keamanan baru, termasuk bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan aliansi NATO.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI