Terbentang Spanduk 'Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda' Muncul Di Kota Bandung

Laporan: Ari Harahap
Kamis, 20 Januari 2022 | 09:00 WIB
Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda/Ig @infojawabarat
Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda/Ig @infojawabarat

SinPo.id - Sebuah spanduk bertuliskan 'Arteria Dahlan musuh orang Sunda' muncul di jalanan Kota Bandung. Hal tersebut diketahui dari sebuah foto unggahan akun @infojawabarat.

Pada spanduk tersebut tidak terdapat logo atau gambar apapun yang dapat diidentifikasi terkait pihak yang memasang spanduk bertuliskan 'Arteria Dahlan musuh orang Sunda'.

Dalam keterangan unggahannya, spanduk tersebut diketahui terpampang di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat. Belum diketahui secara pasti sejak kapan spanduk itu terpasang.

Di lain tempat, Paguyuban Pasundan turut memasang baliho dengan tulisan 'Arteria Dahlan harus minta maaf kepada orang Sunda' di kawasan Pasteur, Kota Bandung.

Baliho Arteria Dahlan harus minta maaf kepada orang Sunda dipasang Paguyuban Pasundan pada Rabu (19/1).

Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi mengonfirmasi adanya Baliho Arteria Dahlan Harus Minta Maaf Kepada Orang Sunda.

Didi juga membenarkan bahwa Baliho tersebut dipasang di kawasan Pasteur, Kota Bandung.

"Lokasi pas keluar dari Jalan Tol (exit Tol Pasteur) sekitar 100 meter dari pintu tol sebelah kiri," ujar Didi.

Baliho tersebut dipasang Paguyuban Pasundan sebagai respon terhadap pernyataan Arteria pernyataan Arteria yang meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) karena menggunakan bahasa sunda dalam rapat.

"Baliho ini kita pasang secara resmi," katanya.

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan meminta masyarakat melaporkannya ke Mahkamah Kehormatan DPR (MKD) bila memang tidak berkenan dan menganggap pernyataannya salah. 

"Kalau saya salah kan jelas, mekanismenya ada MKD, apakah pernyataan salah. Kita ini demokrasi, silakan kalau kurang berkenan dengan pernyataan saya silahkan saja," ujar Arteria di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/1).

Kendati demikian, politikus PDI-Perjuangan itu justru meminta publik memahami dan mencermati apa yang dia sampaikan dalam pernyataannya tersebut. 

"Tapi izinkan saya juga menyatakan yang demikian. Repot dong kalau anggota DPR tiba-tiba seperti ini. Kita punya mekanisme, kita punya kanal-kanalnya. Dan saya bisa membuktikan yang saya katakan itu tidak ada maksud untuk mendiskreditkan, ini bagian dari komitmen kami, DPR, Komisi III," tegasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI