Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo Tertinggi 54,4 Persen

Laporan: Azhar Ferdian
Minggu, 09 Januari 2022 | 20:33 WIB
Prabowo Subianto/Net
Prabowo Subianto/Net

SinPo.id - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi satu-satunya tokoh pimpinan partai politik yang paling berpeluang menjadi Calon Presiden (Capres) 2024. Hal itu merujuk pada hasil survei yang dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia. 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan, salah satu indikator pengukuran untuk segmen ini adalah dengan menanyakan kepada responden terkait pimpinan parpol mana yang dipilih dari sembilan partai yang kini memiliki kursi di parlemen. "Elektabilitas paling tinggi di Pak Prabowo (54,4 persen)," kata Burhanuddin secara daring, Minggu (9/1). 

Selanjutnya di posisi kedua, terdapat nama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas 11,8 persen. Selanjutnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan elektabiltas 6,8 persen. Kemudian, muncul kembali nama mantan presiden sekaligus Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dengan elektabilitas 4,6 persen. Lalu, Ketua umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh dengan elektabilitas 1,6 persen. 

Di peringkat keenam, terdapat sosok Ketua Umum DPP PKB yang juga tengah didorong sebagai capres di 2024, Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 1,5 persen. Sementara, Ketua Umum DPP PKS Ahmad Syaikhu elektabilitasnya sebesar 1,3 persen. Sementara, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum DPP PPP, Suharso Monoarfa elektabilitasnya masih berada di kisaran angka 0 persen untuk maju sebagai capres. 

Untuk diketahui, survei Indikator ini dilakukan pada periode 6-11 Desember 2021. Adapun, survei menggunakan metode multistage random sampling. Sementara, total sampel 2.020 responden dengan jumlah sapel basis sebanyak 1.220 orang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan sebanyak 800 responden di Jawa Timur. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.sinpo

Komentar: