Diatensi Pimpinan DPR, Begini Kronologis Kasus Kekerasan Seksual Anak Di Jaksel
SinPo.id - Kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur yang terjadi Setia Budi, Jakarta Selatan, mendapat atensi dari Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad.
Kepada awak media, Nurjanah lantas menceritakan peristiwa memilukan yang menimpa anak perempuannya itu.
Nurjanah menerangkan, kejadian bermula pada Rabu lalu. Saat itu, ia merasa curiga anaknya tiba-tiba memberikan uang Rp 25 ribu kepada dirinya.
Merasa tidak pernah memberikan uang jajan kepada anaknya sebanyak itu, ia pun penasaran dan bertanya kepada anaknya.
“Jadi gini, hari Rabu tiba-tiba anak saya memberi saya uang Rp 25ribu. Sedangkan saya tak pernah ngasih uang sebanyak itu. Saya ngasih uang ke anak saya itu hanya Rp 2 ribu, tak pernah banyak-banyak,” ceritanya kepada wartawan, Minggu (9/1).
“Lalu anak saya bilang ini dari ayah ndut,” tambahnya.
Sebagai seorang ibu, pikiran Nurjanah langsung berkecamuk dan menanyakan anaknya kenapa diberikan uang Rp 25 ribu oleh pelaku.
“Dari situlah saya berkesimpulan segala macam di pikiran dan hati saya, karena si pelaku tidak pernah ngasih uang ke anak saya Rp 2 ribu juga. Ga pernah,” jelasnya.
“Saya tambah yakin anak saya diapa-apain nih. Nah, akhirnya saya ke rumahnya si pelaku menanyakan ngasih uang ya ke anak saya?,” tanyanya.
Pertanyaan Nurjanah lantas dijawab pelaku.
“Iya, 25 ribu,” jawabnya.
Nurjanah lantas menanyakan pelaku maksud pemberian uang Rp 25 ribu itu.
“Maksudnya apa ngasih uang ke anak saya? ,” tanyanya.
“Emangnya salah ayah ngasih uang ke kamu?,” jawab pelaku.
Sesaat kemudian, Nurjanah mendiamkan pelaku dan pulang ke rumahnya menanyakan kembali kepada anaknya perbuatan apa yang sudah dilakukan pelaku.
“Nah saya diemin, semenjak keluar dari rumah dia pengen pulang saya yakin bahwa anak saya diapa-apain sama dia. Pas saya sampai rumah, saya tanya anak saya, anak saya menangis, menangis sekali. Takut kali dia,” jelasnya.
Dan kejadian yang sangat memilukan pun ternyata benar menimpa anaknya.
“Ya udah saya inisiatif, saya bilang udh dedek tiduran, ibu mau liat (maaf) vaginanya. Benar, tau-tau saya liat kemaluan anak saya sudah bolong (teridak). Udah langsung saya mau lapor polisi saat itu juga, tapi sudah sore. Akhirnya besok pagi, hari Kamis jam 10 saya berangkat ke polsek untuk melaporkannya,” tuntasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad melakukan pengecekan atas adanya informasi tindak pidana kekerasan seksual anak dibawah umur 9 tahun di Polsek Setiabudi, Minggu (9/1).
Dasco mengaku pengecekan dilakukan atas permintaan Ketua DPR RI, Puan Maharani Soekarnoputri.
"Kami diminta oleh ibu Ketua DPR untuk melakukan pengecekan dilapangan dan kami juga langsung melihat yang menangani yaitu Polsek Setiabudi," ujar Dasco.
Atas tindakan cepat tersebut, Ketua Harian DPP Gerindra ini mengapresiasi aparat kepolisian dalam hal ini Polsek Setiabudi.
"Kami mengapresiasi respon cepat polisi dari Polsek Setiabudi dari menerima laporan dan melakukan visum terhadap korban," ujar Dasco.
"Nah, ini yang kita harapkan ketika nanti Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) disahkan respon dari pihak kepolisian itu harus cepat, seperti yang dilakukan Polsek Setiabudi," ujar Dasco.
Untuk para pelaku, kata Dasco, sudah diamankan dengan prosedur yang berlaku.
"Siang dilaporkan malam langsung ditangkap," ujarnya.
"Selanjutnya, nanti kepolisian akan merilis secara detail kronologi tindak kekerasan seksuan terhadap anak," sambungya,
Sementara terkait pendampingan anak korban tindak kekerasan, pihaknya menyerahkan kepada kepolisian. Biasanya, kata Dasco ada pendampingan-pendampingan internal dan ada juga lembaga-lembaga yang tentunya akan berpartisipasi memulihkan trauma pasca kejadian.
"Setelah ini kita akan mengunjungi kelurga korban untuk kemudian memberikan simpati, rasa prihatin yang mendalam atas kejadian ini," demikian Sufmi Dasco Ahmad.