7 Warga Tewas Dan 500 Orang Terluka Imbas Banjir-Longsor Di Kota Jayapura

Laporan: Samsudin
Sabtu, 08 Januari 2022 | 12:13 WIB
Banjir bandang melanda Kota Jayapura/net
Banjir bandang melanda Kota Jayapura/net

SinPo.id - Korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi basah yang terjadi di Kota Jayapura bertambah. Selain banjir, guyuran hujan lebat juga memicu terjadinya tanah longsor hingga mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia.

Wakil Kepala Polresta Jayapura Kota AKBP Suprapto mengatakan, tanah longsor menyebabkan tiga orang meninggal di daerah Nirwana, dua orang meninggal di daerah Bhayangkara, dan menyebabkan kematian masing-masing satu orang di daerah APO Bengkel dan Klofkam.

“Juga ada enam orang terluka sehingga harus menjalani perawatan medis,” katanya.

Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura mencatat sebanyak 500 orang mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Sampai saat ini, BPBD masih melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir menggunakan 3 perahu karet serta 1 truk serbaguna untuk evakuasi warga terdampak longsor.

Dinas Pekerjaan Umum setempat turut mengerahkan alat berat untuk mendukung percepatan penanganan wilayah terdampak tanah longsor.

Kondisi mutakhir saat ini hujan ringan masih mengguyur wilayah Kecamatan Abepura, Kota Jayapura. BPBD melaporkan banjir berangsur surut namun listrik masih dalam kondisi padam.

Banjir dan longsor yang melanda beberapa distrik atau kecamatan di Kota Jayapura, Provinsi Papua terjadi sejak Kamis malam (6/1) sekitar pukul 22.00 WIT. Distrik terdampak meliputi Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram dan Muara Tami.

“BNPB terus memonitor dan berkoordinasi dengan BPBD setempat terkait giat tanggap darurat,” tuturnya. 

Sementara itu, Dinas Sosial Kota Jayapura di Provinsi Papua menyiapkan 5.000 nasi bungkus untuk korban bencana alam di beberapa distrik di wilayah Kota Jayapura.

Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura Irawadi di Jayapura, Sabtu (8/1) mengatakan bahwa makanan siap santap itu dibagikan kepada korban bencana alam pada pagi, siang, dan malam hari.

Irawadi mengatakan bahwa pemerintah kota tidak membuka dapur umum, karenanya menggunakan jasa pihak ketiga untuk menyiapkan makanan siap santap bagi korban banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura.

Pemerintah Kota Jayapura, menurut dia, juga tidak membuka tempat penampungan pengungsi karena kebanyakan korban bencana alam memilih tetap tinggal di rumah.

Meski demikian, ia melanjutkan, pemerintah kota menyiapkan Balai Diklat Sosial di Tanah Hitam, Distrik Abepura, untuk menampung korban bencana

BERITALAINNYA
BERITATERKINI