2022, Haedar Nashir Harapkan Elite Tak Umbar Pernyataan Yang Meresahkan Publik

Laporan: Samsudin
Minggu, 02 Januari 2022 | 16:23 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir/ist
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir/ist

SinPo.id - Pimpinan Muhammadiyah, Haedar Nashir berharap tahun 2020 lebib baik dari tahun sebelumnya, 2021. Semua ujian yang melanda negeri ini, bisa segera diatasi. Tahun 2022, harus dijadikan sebagai tahun yang penuh semangat dan visi baru agar hidup ke depan lebih baik.

Demikian sepenggal tulisan yang disampaikan Haedar Nashir menyambut tahun 2022 ini. Dalam tulisannya seperti dikutip di laman muhammadiyah, Minggu (2/1), Haedar Nashir berharap para elite negeri dan tokoh wibawa mesti menjadi suri teladan di Republik ini.

“Tebarkanlah kebajikan bagi khalayak. Hindari sikap dan pernyataan yang meresahkan publik agar negeri ini damai dan produktif,” tulisnya.

“Mengikuti kearifan Ki Hadjar Dewantara:  “Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani”. Di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberikan dorongan. Bawalah Indonesia dengan visi menyatukan dan memajukan layaknya para negarawan,” imbuhnya.

Ia lantas menuturkan, bagi orang beriman tahun baru mesti dijadikan momentum muhasabah diri agar hidup makin bertaqwa dan merancang masa depan dengan waspada.

Sebagaimana peringatan Tuhan yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr: 18).

Umat beragama, lebih-lebih para alim dan tokohnya niscaya menghadirkan pesan-pesan nilai dan ajaran keagamaan yang baik, damai, maju, menyatukan, dan mencerahkan.

“Jauhi pesan-pesan yang meresahkan dan membuka retak antar sesama. Kedepankan uswah hasanah agar umat mengikuti teladan terbaik dalam menjalani kehidupan. Jadilah pemandu dan suluh kehidupan yang menebar rahmat bagi semesta alam,” katanya.

Bagi Haedar Nashir, semua komponen bangsa dapat menjalani hidup bermasyarakat dan berbangsa yang optimistik, meski berhadapan dengan banyak masalah dan tantangan di tengah pandemi yang belum berakhir.

“Tumbuhkan sikap saling percaya antar warga dan elite bangsa hatta dalam perbedaan apapun. Kembangkan sikap welas asih, saling peduli dan berbagi, serta merasa bersaudara satu sama lain. Sisihkan rasa benci, saling merendahkan, dan aura permusuhan yang dapat menyeret pada perpecahan,” tuturnya.

Dikatakan Haedar, Indonesia bisa maju dan utuh sebagai bangsa bila mau hidup bersama di tengah keragaman. Bila ada perbedaan yang tajam tempuh dialog dan titik temu secara dewasa dan bermartabat, bukan dengan saling egois dan memaksakan kehendak.

“Mekarkan optimisme, persempit pesimisme, dan jalani kehidupan bersama dengan keseksamaan dan persatuan sebagai satu keluarga besar bangsa,” harapnya.

Sementara bagi generasi muda selain optimisme, jalani hidup dengan langkah terencana menyongsong masa depan yang lebih baik. Masalah, rintangan, dan halangan dihadapi dengan kesungguhan dan kesabaran.

Perkuat tekad untuk berubah ke arah yang berkemajuan. Karena, katanya, kemajuan dapat diraih bila berbekal kemaauan, kegigihan, ilmu, keahlian, dan keberanian melangkah.

“Jalin hubungan dan kebersamaan dengan sebanyak mungkin pihak untuk meraih kemajuan hidup bersama. Hidup harus gigih dan inovatif. Perluas horizon pergaulan. Jangan lupa selalu berbuat baik kepada otang tua dan sesama, serta mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar hidup tenteram dan bahagia,” demikian Haedar.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI