Boncos! Maskapai AS Batalkan 6000 Penerbangan Malam Natal Imbas Kasus Omicron
SinPo.id - Kasus varian Omicron di Amerika Serikat saban hari meningkat. Imbasnya, ratusan penerbangan berbagai maskapai penerbangan negara tersebut terpaksa membatalkan jadwal keberangkatan mereka pada Minggu (26/12).
Delta Air Lines, United Airlines, JetBlue Airways, dan American Airlines membatalkan lebih dari 750 penerbangan gabungan pada Hari Natal, dan pembatalan diperpanjang hingga Minggu (26/12), mengubah rencana selama salah satu periode perjalanan tersibuk tahun ini, media utama Amerika Serikat (AS) melaporkan.
"Keempat maskapai itu mengatakan bahwa kasus Omicron di antara staf menjadi alasan pembatalan," kata USA Today dikutip, Selasa (28/12).
"Kombinasi masalah seperti cuaca buruk di beberapa wilayah negara dan dampak varian Omikron, mendorong pembatalan dan potensi penundaan," ungkap Delta dalam sebuah pernyataan.
“Perjalanan liburan secara umum merupakan usaha yang penuh tekanan, tetapi lonjakan cepat dalam kasus COVID-19 yang disebabkan oleh varian Omicron telah menyebabkan ratusan pembatalan penerbangan, menambah lapisan kesulitan lain dalam prosesnya,” lapor NBC, mencatat bahwa beberapa maskapai besar menghadapi kekurangan pekerja.
“Maskapai-maskapai besar AS membatalkan ratusan penerbangan lagi pada Minggu, hari ketiga berturut-turut pembatalan massal dan penundaan selama akhir pekan Natal, karena staf dan kru izin sakit di tengah gelombang Omikron,” tulis CNN, menambahkan bahwa hampir 700 penerbangan AS dibatalkan dan 1.300 lainnya ditunda pada Minggu.
Mengutip dari Juru Bicara JetBlue Derek Dombrowski yang mengatakan bahwa maskapai telah melihat "peningkatan jumlah" karyawan yang izin sakit karena varian Omicron yang menyebar cepat, meskipun memasuki musim liburan dengan tingkat staf tertinggi sejak awal pandemi.
Juru Bicara American Airlines Derek Walls mengatakan perusahaan itu "bekerja keras" dengan cepat untuk membujuk pelanggan memesan ulang.
Juru Bicara United Airlines Maddie King mengatakan maskapai itu juga bekerja untuk menarik sebanyak mungkin orang agar memesan ulang "dan membawa mereka dalam perjalanan untuk liburan."
Secara global, maskapai-maskapai membatalkan lebih dari 6.000 penerbangan pada Malam Natal, Natal, dan sehari setelah Natal, menurut FlightAware, pelacak penerbangan, yang termasuk sekitar 1.700 penerbangan di dalam, masuk atau keluar dari AS.

