Tatap Pilpres 2024! Jazilul Fawaid: Bagi NU Dan PKB, Politik Itu Pengabdian

Laporan: Ari Harahap
Senin, 27 Desember 2021 | 18:39 WIB
Jazilul Fawaid/net
Jazilul Fawaid/net

SinPo.id - Nahdlatul Ulama (NU) secara organisasi memang tidak ada hubungannya dengan politik khususnya pada saat pelaksanaan Pilpres. Akan tetapi bagi NU, menjadi Presiden atau Wakil Presiden itu merupakan panggilan pengabdian.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam rilis Survei Nasional Political Outlook 2022: Meneropong Poros Koalisi Partai Politik, Senin (27/12).

"Bagi NU, bagi PKB bahwa politik atau presiden, wakil presiden itu panggilan dari pengabdian," ujar Jazilul.

Menurut Jazilul, NU selalu mengabdi terhadap perbaikan umat. Sehingga, ketika ada proses regenarasi kepemimpinan nasional seperti Pilpres, selalu ada kadernya yang dipanggil.

"Setiap periode itu selalu ada yang berbau-bau NU dan itu bukan resmi bagian dari rekomendasi ataupun pekerjaan yang dilakukan oleh NU," katanya.

Maka dari itu, Wakil Ketua MPR itu memahami apa yang disampaikan oleh Yahya Cholil Statuf terpilih menjadi Ketua Umum PBNU, yang menegaskan kader NU tidak akan aktif dalam kontestasi politik pada Pilpres 2024.

"Ini semacam ada pemurnian dalam konteks organisasi kepemimpinan di NU agar tidak terfokus pada urusan Pilpres itu secara organisasi," tandasnya.

Akan tetapi, apabila nanti ada tokoh NU yang diminta oleh partai koalisi tertentu untuk bersama-sama maju dalam Pilpres 2024, Jazilul mengungkapkan hal itu boleh saja. Apalagi dalam bahasa agamanya itu merupakan bagian dari ibadah.

"Bahasa agamanya itu bagian dari ibadah. Masa beribadah nggak boleh, itu kewajiban ibadah itu," tegasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI