Survei SMRC: Mayoritas Publik Optimis Ekonomi Nasional Akan Membaik Di 2022

Laporan: Ari Harahap
Senin, 27 Desember 2021 | 08:35 WIB
Ilustrasi. Masyarakat Indonesia optimis ekonomi nasional tahun 2020 akan membaik/net
Ilustrasi. Masyarakat Indonesia optimis ekonomi nasional tahun 2020 akan membaik/net

SinPo.id - Sebanyak 62,2 persen masyarakat Indonesia menilai keadaan ekonomi nasional pada tahun depan akan membaik atau lebih baik dibanding tahun 2021 ini.

Demikian hasil temuan survei opini publik yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dikutip SinPo.id, Senin (27/12).

“Warga pada umumnya optimistis dengan kondisi ekonomi tahun depan," ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani.

Menurut Deni, publik yang merasa ekonomi nasional setahun kedepan akan lebih buruk atau jauh lebih buruk hanya 10,6 persen. Dan yang menilai tidak ada perubahan 19,2 persen. Sementara yang tidak tahu/tidak menjawab ada 7,9 persen.

Walaupun mayoritas masyarakat optimis dengan kondisi ekonomi nasional kedepan. Namun, optimisme tersebut masih sedikit lebih rendah dibanding sebelum adanya pandemi virus covid-19.

"Optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi nasional sebelum ada wabah covid-19 mencapai 66 persen, pada survei April 2019. Optimisme naik dalam setahun terakhir," katanya.

Hasil survei tersebut juga sejalan dengan optimisme masyarakat terhadap ekonomi rumah tangga. Pada umumnya, sebanyak 72,9 persen masyarakat menilai ekonomi rumah tangga akan lebih baik pada tahun depan.

"Sementara yang menilai akan lebih buruk atau jauh lebih buruk ada 10,6 persen, dan yang menilai tidak ada perubahan 19,2 persen. Yang tidak tahu atau tidak menjawab ada 7,9 persen," tandasnya.

“Keadaan ekonomi nasional dan rumah tangga sekarang belum pulih pada posisi sebelum ada COVID-19. Namun dalam setahun terakhir dirasakan publik sudah mengalami perbaikan. Warga juga pada umumnya optimistis kondisi ekonomi nasional dan rumah tangga tahun depan akan menjadi lebih baik atau jauh lebih baik dibanding sekarang,” demikian Deni.

Survei opini publik ini digelar pada 8 sampai 16 Desember 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung terhadap 2.420 responden yang dipilih secara acak.

Responden yang dapat diwawancarai secara valid sebanyak 2.062 orang atau 85 persen. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan tingkat kesalahan diperkirakan kurang lebih 2,2 persen.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI