Jangan Cuma Hapus Premium Dan Pertalite, Pikirin Juga Dong Insentifnya!!
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mendesak Pemerintah untuk memberikan intensif kepada masyarakat terkait rencana penghapusan terhadap penggunaan bahan bakar minyak jenis premium (RON 88) dan pertalite (RON 90).
Menurutnya, dengan diberikan intensif tersebut dapat menggerakkan masyarakat untuk beralih kepada bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi.
"Berikan insentif kepada masyarakat, agar masyarakat tergerak untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi," ujar Eddy kepada wartawan, Jumat (24/12).
Sekjen PAN itu mengungkapkan di beberapa wilayah baik itu di Pulau Jawa dan Sumatera, Kota dan Kabupaten tertentu sudah tidak terdapat premium lagi. Akan tetapi tidak menimbulkan gejolak karena Pertamina memberikan insentif harga.
"Ini yg kami rasakan dan kami pesan kepada pertamina, jangan sampai menimbulkan gejolak," katanya.
Eddy menambahkan pengurangan itu harus dilakukan secara bertahap agar tidak menimbulkan gejolak di kalangan masyarakat. Dia menjelaskan penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi merupakan sebuah keniscayaan.
"Karena para produsen mobil sudah juga menggunakan bahan bakar oktan lebih tinggi sehingga tidak bisa lagi menggunakan bahan bakar premium," jelasnya.
Sebelumnya diketahui, Pemerintah melalui Kementerian ESDM pada tahun depan resmi akan menghapus Premium dari peredaran. Menurut Kementerian ESDM, langkah ini dilakukan dalam agenda transisi energi bersih.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Soerjaningsih menjelaskan, nantinya keberadaan Premium akan digantikan dengan Pertalite. Hal ini juga hanya dalam bentuk transisi yang nantinya, kata Soerja, pemerintah akan sepenuhnya menggunakan BBM yang ramah lingkungan.
"Kita memasuki masa transisi di mana Premium (RON 88) akan digantikan dengan Pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan," ujar Soerja, Kamis (23/12).

