Satgas Covid-19: Karakteristik Varian Omicron Masih Belum Dapat Disimpulkan

Laporan: Farez
Kamis, 23 Desember 2021 | 19:48 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito/net
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito/net

SinPo.id - Pencegahan penularan virus Covid-19 bukanlah upaya tunggal. Tidak ada satu pencegahan yang secara tunggal mampu meminimalkan penularan. Termasuk pada varian omicron yang kini tercatat sudah ada 8 kasus di Indonesia.

Pasalnya, kasus omicron di berbagai negara pun semakin meningkat jumlahnya. Meskipun, upaya vaksinasi dan pengaruhnya terhadap deteksi dengan alat uji diagnostik telah dilakukan.

Demikian ditegaskan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito saat jumpa pers virtual, pada Kamis (23/12).

"Hasil saat ini laporan dari berbagai sumber seperti WHO, CDC, dan Penerbit Ilmiah Nature menyebutkan karakteristik varian ini masih belum dapat disimpulkan," kata Wiku.

Wiku mengurai, berdasarkan data-data awal menunjukkan adanya kecenderungan gejala yang lebih ringan pada varian omicron, namun data ini belum cukup untuk dijadikan kesimpulan. Begitu pula dengan intensitas lama penyakit, pengaruhnya pada kekebalan tubuh baik dari penularan maupun vaksinasi serta pengaruhnya terhadap deteksi dengan alat uji diagnostik.

"Diantara berbagai negara yang sudah melaporkan adanya kasus omicron; AS Norwegia dan Korsel merupakan tiga negara yang melaporkan temuan kasus varian ini, ketika kasus positif dan kematiannya mengalami kenaikan yang cukup signifikan," tuturnya.

Hal yang menarik lagi, kata Wiku, di tiga negara tersebut cakupan vaksinasi dosis lengkapnya telah mencapai lebih dari 60 persen. Namun nyatanya, kasus positif dan kematiannya tetap dapat meningkat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI