Disandingkan Dengan Gus Dur, Gus Yahya: Sangat Jauh, Saya Belajar Dari Beliau
SinPo.id - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyatakan dirinya belum pantas dikatakan sebagai seorang Gus Dur muda, yang menjadi pandangan sejumlah pihak saat ini.
"Saya kira, saya sangat jauh dari itu. Saya hanya belajar dari beliau sampai batas kemampuan saya," katanya.
Dia mengaku dirinya tidak pantas disebut Gus Dur muda, karena jauh dari kualitas seorang Gus Dur waktu beliau masih muda. Kata Gus Yahya, idealisme, visi dan cita-cita Gus Dur masih relevan sampai sekarang.
"Gus Dur memiliki rasa humor yang luar biasa, yang memang dia asah sejak kanak-kanak, sehingga dia bisa menggunakan secara spontan dalam situasi apapun dan ketika bertemu siapapun," ungkap Gus Yahya.
Penulis buku AS Laksana mengaku, senang saat diberikan kesempatan untuk menulis buku tersebut. Selain itu, AS Laksana juga mengaku, mengidolakan sosok Gus Dur.
"Saya memang pengen menulis, saya lama tidak ketemu dengan Gus Yahya. Ketika saya memutuskan untuk membuat memoar tentang Gus Dur, Gus Yahya memberikan judul "Menghidupkan Kembali Gus Dur". Ini menurut saya menarik," terang AS Laksana.
Menurut Gus Yahya, warisan Gus Dur itu masih relevan sampai sekarang, bahkan dikatakan tetap demikian sampai puluhan tahun mendatang. Dia bilang Gus Dur telah tiada namun 'kegusduran' masih dibutuhkan.
Kata dia kebutuhan saat ini membangun sesuatu yang bisa menjadi substitusi kehadiran Gus Dur, misalnya konstruksi berdasarkan organisatoris.
"Alasan mencalonkan sebagai ketua umum PBNU merupakan momentum sangat tepat untuk menghadirkan kembali Gus Dur," kata Gus Yahya.
Nahdlatul Ulama disebut sebagai media tepat untuk membangun kembali dinamika domestik dan internasional yang dulu pernah digagas dan diperjuangkan Gus Dur.
Jika terpilih sebagai Ketua Umum PBNU, Gus Yahya menjelaskan cara menghidupkan Gus Dur misalnya membangun agenda nasional dijabarkan dalam program-program yang harus dilaksanakan oleh instrumen NU hingga ke tingkatan ranting.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengungkapkan KH Yahya Cholil Staquf atau yang biasa dipanggil Gus Yahya memiliki kesamaan dengan Tokoh Legendaris NU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Wakil Ketua DPR yang akrab disapa Cak Imin itu menilai Gus Yahya merupakan satu dari sekian banyak murid Gus Dur yang bisa memahami dan menyelami pikiran-pikiran Gus Dur.
Menurutnya, hal tersebut bukan hanya karena Gus Yahya selalu diajak diskusi oleh Gus Dur, akan tetapi lantaran keduanya memiliki kesamaan.
"Gus Dur dan Gus Yahya ini sama-sama punya rasa percaya diri yang tinggi dan keberanian," ujar Cak Imin saat peluncuran buku karya AS Laksana berjudul 'Menghidupkan Gus Dur: Catatan Kenangan Yahya Cholil Staquf', di Jakarta, Minggu (19/12).
Dia mencontohkan, saat Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI dan mengeluarkan Dekrit Presiden, hanya Gus Yahya yang berani membacakan Dekrit tersebut.
Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 akan digelar pada 22-23 Desember 2021 di Lampung, acara ini diperkirakan bakal dihadiri nyaris 2.300 orang. Gus Yahya diprediksi bakal bersaing dengan KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU saat ini, untuk memperebutkan jabatan itu.