BMKG Deteksi 2 Siklon Tropis Terbentuk Di Samudera Hindia
SinPo.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi dua bibit siklon tropis 94B dan bibit siklon tropis 96S. Bibit siklon tropis 94B terpantau di Samudera Hindia sebelah barat Aceh, sedangkan bibit siklon tropis 96S terpantau di Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu.
Berdasarkan rilis BMKG, Minggu (19/12), bibit siklon tropis 94B tepatnya berada di 2.9 derajat Lintang Utara, 92.0 derajat Bujur Timur bertekanan 1007 mb dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot. Sementara, bibit siklon tropis 96S bertekanan 1010 mb dengan kecepatan angin maksimum meningkat pada kisaran 15 knot.
BMKG memaparkan berdasarkan Numerical Weather Prediction (NWP) dalam 48 jam ke depan bibit siklon tropis 94B akan bergerak ke arah timur laut dengan potensi untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah.
Kemudian, BMKG memprediksi untuk bibit siklon tropis 96S dalam 48-72 jam kedepan akan bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah.
Hingga saat ini, siklon tropis RAI juga masih terpantau berada di Laut Cina Selatan, tepatnya 13,1 derajat Lintang Utara, 111.4 derajat Bujur Timur atau sekitar 1280 km sebelah utara barat laut Tarakan.
"Terdeteksi bertekanan 915 hPa dengan kekuatan 105 knot (195 km/jam) bergerak ke arah barat-barat laut dengan kecepatan 20 km/jam menjauhi wilayah Indonesia," tulis BMKG.
BMKG mengingatkan dampak tidak langsung yakni potensi hujan dengan intensitas sedang di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, juga Sumatera Selatan. Kemudian angin kencang di Aceh dan Sumatera Utara.
Selain itu, BMKG juga memperingatkan potensi gelombang laut tinggi 1,25-2,5 m di Laut Natuna, Perairan Timur Kepulauan Bintan, Perairan Meulaboh-Kepulauan Sinabang, dan Perairan Kepulauan Nias Sibolga, Perairan barat Sumatera Barat, Perairan Timur Pulau Sipora-Pulau Pagai, dan Teluk Lampung bagian selatan. Kemudian potensi gelombang laut tinggi 2,5-4,0 meter di Perairan Kepulauan Natuna, Perairan utara Kep. Anambas, dan Perairan Kepulauan Subi Serasan.
Perairan utara Pulau Sabang, Perairan barat Aceh, Perairan barat Pulau Simeulue-Kepuloauan Nias, dan Samudra Hindia Barat Aceh-Nias, Perairan barat Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano-Bengkulu, Perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai Lampung, dan Selat Sunda bagian Barat dan Selatan.
Serta potensi gelombang laut tinggi 4,0-6,0 meter di Laut Natuna Utara, Perairan utara Pulau Sabang, Perairan barat Aceh, Perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Nias, dan Samudra Hindia Barat Aceh-Nias.