Pemindahan IKN, Dosen UI Sebut ?Poros Beijing-Jakarta? Hingga Singapura Kedua
SinPo.id - Dosen Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Chusnul Mariyah menyindir keras rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Chusnul adalah segilintir orang yang sejak awal menolak keras rencana pemerintahan memindahkan IKN.
“Sejak awal saya adalah yang paling menolak pemindahan Ibu Kota Negara Baru,” ungkap Chusnul Mariyah, saat menjadi narasumber dalam diskusi daring #IndonesiaLeadersTalk bertajuk "Kepindahan Ibukota vs Aspirasi Rakyat Via Pansus IKN" pada Jumat malam (18/12).
“Pemindahan IKN ini untuk kepentingan siapa sebetulnya? Apakah ada bandar yang diuntungkan dalam pemindahan ibu kota ini, atau karena proyek reklamasi tidak terlalu berhasil? sambungnya bertanya.
Ia kembali bertanya, apakah ada big design global politik Poros Jakarta Beijing yang akan membangun Singapura kedua, seperti halnya di daerah Jakarta dan sekitarnya sampai Bandung dengan kereta cepat dan pembangunan Meikarta dan sebagainya.
Namun Chusnul tidak menjelaskan detail maksud dari big design global politik Poros Jakarta Beijing.
“Apa artinya Singapura kedua? orang melayunya ilang tinggal minority dalam konteks itu," tegas Chusnul.
Chusnul kembali mempertanyakan rencana pemindahan IKN. Menurut Chusnul, pemindahan ibu kota terlalu memaksakan. Ia menduga, kemungkinan besarnya karena ada kongkalingkong antara oligarki politik dengan oligarki ekonomi pada 2014 - 2019 (Pemilu).
Selain itu, Chusnul juga menyoroti dampak kerusakan yang akan ditimbulkan dalam pembangunan IKN di Kalimantan apabila benar terjadi pemindahan ibu kota baru.
"Apa saja yang akan dihancurkan dalam pembangunan ibu kota baru? Banyak. Dari mulai hutannya, tanahnya, pasti nanti di situ ada binatangnya ada masyarakat adatnya macem - macem," tuturnya.
Menurutnya, yang tepat dilakukan Indonesia saat ini bukanlah memindahkan IKN, tetapi membentuk urban reform supaya Indonesia menjadi menarik seperti Uni Eropa.
"Indonesia itu sebenarnya Uni Eropa, Anda bisa membayangkan dulu kesultanan - kesultanan membentuk unit namanya Indonesia, imagine comunity," tutupnya.