Tertipu Bisnis Sembako Bodong, 60 Lebih Warga Di Tangerang Rugi Rp 5,5 Miliar

Laporan: Samsudin
Jumat, 10 Desember 2021 | 16:31 WIB
Warga korban investasi sembako bodong pelaku RF/net
Warga korban investasi sembako bodong pelaku RF/net

SinPo.id - Puluhan warga satu RT di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, bernasip apes. Mereka tertipu investasi bodong sembako oleh pelaku RF. Akibatnya, mereka mengalami kerugian hingga mencapai Rp 5,5 miliar.

Dalam modusnya, RF melakukan jual beli sembako mulai dari minyak goreng, mi instan, telur, dan sebagainya di bawah harga pasar dengan sistem open pre order. Korban dijanjikan menerima barang yang dipesannya 2-3 bulan setelah barang dibayar konsumen.

Salah seorang korban, Parsih mengaku dirinya tergiur membeli sembako tersebut karena keuntunganya yang memang lumayan. Ia awalnya memesan 100 karton dus minyak sayur yang diorder.

Tak lama kemudian, ia memesan kembali dalam jumlah besar. Dirinya kemudian menyebar sembako tersebut ke agen-agen yang ada di dekat rumahnya

“Awalnya kan dia memang bisnis sembako. Bisnisnya itu keliatannya maju. Makanya warga tergiur. Saya pesan dalam skala besar sampai ratusan karton untuk mie dan kopi,” kata Parsih.

Menurut Parsih, RF ini selama 3 tahun belakangan ini menjual sembako seperti minyak, telur, dan sebagainya di bawah harga pasar. Di mana modusnya biasanya orang yang mau beli barang harus menyerahkan uang dulu lalu barangnya akan datang 2-3 bulan.

Awalnya lancar lalu sejak Juli lalu mulai tersendat. Ia sempat mendatangi RF. Namun pelaku meminta sejumlah uang kepada Parsih dengan alasan untuk memuluskan barang miliknya. 

“Dia minta per seratus karton beda beda. Total saya diminta sekitar Rp 65 jutaan untuk pengiriman dan saya sudah kasih,” ujarnya.

Parsih memgaku nurut saja dan memerikan uang yang diminta RF. Sayangnya, barang tersebut tetap tak kunjung datang. Parsih pun tersadar kalau dirinya telah tertipu.

“Saya dengar ternyata dia tidak bisa memenuhi janjinya. Saya sama teman kerja saya rugi sampai Rp 1,5 miliar. Ternyata kasusnya gede. Tetangga sini banyak yang kena sampai 60 orang dan 20 orang lainnya dari berbagai wilayah yang total kerugiannya Rp 60 miliar," ungkapnya.

Ketua RT 07/08 Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Yadi Suryadi mengatakan,  kasus penipuan investasi yang dilakukan RF bisa terbongkar lantaran banyak warganya yang tiba-tiba mendatangi rumah RF untuk meminta pertanggung jawaban atas bisnis yang dijalani RF itu.

"Awalnya tanggal 27 November lalu warga saya banyak yang mendatangi rumah RF untuk minta tanggung jawab RF. Dari situ kebongkar bisnis yang dilakukan itu ternyata bodong dan ketika dicek korbannya mencapai 80 warga. Warga RT sini paling banyak korbannya. Rata-rata mereka tertipu dari mulai Rp 10 juta hingga Rp 3 miliar," ujar Yadi.

Pelaku Diamankan

Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung AKP Kuswadi mengatakan, saat ini pelaku telah diamankan di Mapolres Metro Tangerang Kota.

"Pelaku atas nama Rika Fatmawati sudah kita amankan di Polres Metro Tangerang," ungkapnya, Jumat, (10/12).

Dari tangan pelaku, petugas mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya bukti transfer dari korban ada 60 orang lebih, kemudian ada beberapa dokumen lain.

Kuswadi menyebut, dari 60 orang tersebut korban mengalami kerugian hingga Rp 5,5 miliar.

"Total kerugian Rp 5,5 miliar. Modus si RF menawarkan kepada korban untuk investasi dalam bidang jual beli sembako," jelasnya. 

Selanjutnya dalam modus penipuan ini saat korban tergiur, korban mulai diminta untuk berinvestasi. 

"Setelah investasi ini sesuai janji RF nantinya akan dikirim barang sesuai dengan yang dipesan. Jadi si korban dijanjikan sembako seperti mie instan, kemudian minyak goreng dan sembako lain dengan harga murah di bawah pasar," tuturnya. 

Namun saat uang telah masuk, lanjut dia, barang yang dipesan korban tak kunjung datang. Bahkan uang korban juga tak kunjung dikembalikan. 

"Keterangan dari pelaku dia menjalankan penipuan ini sejak tahun 2019. Total kerugian korban seluruhnya Rp 5,5 miliar, pelaku sementara hanya RF tapi sedang diselidiki kalau ada alat bukti yang mengarah ke yang lain," pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI