Ditarget Seminggu, Tim SAR Fokus Pencarian 22 Korban Hilang Akibat Erupsi Semeru
SinPo.id - Tim SAR gabungan masih melakukan operasi pencarian warga hilang. Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) di bawah koordinasi Basarnas ini menargetkan waktu pencarian korban selama satu minggu.
Hingga saat ini, masih ada 22 korban yang masih dinyatakan hilang. Dari jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang, 10 di antaranya belum teridentifikasi.
Upaya pencarian warga yang masih dinyatakan hilang akan mengoptimalkan kemampuan para personel di lapangan, yang juga dibantu dengan alat berat.
Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf. Irwan Subekti yang juga Komandan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas Guguran Gunung Semeru menyampaikan korban yang masih dinyatakan hilang berjumlah 22 orang.
“Upaya pencarian difokuskan di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dan wilayah Desa Curah Kobokan,” katanya dalam konfrensi pers, kemarin.
Irwan menjelaskan, dalam operasi pencarian, tim gabungan sangat memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan di lapangan. Tim juga memperhatikan cuaca di Lumajang.
“Hampir setiap hari, setiap sore rata-rata turun hujan. Upaya pencarian sangat dipengaruhi kondisi hujan di lapangan,” tegasnya.
Ia pun selalu mengingatkan kewaspadaan terhadap kondisi material vulkanik yang masih panas dan kondisi hujan di puncak gunung agar terhindar dari banjir lahar dingin.
Irwan juga menyebutkan bahwa warga yang mengungsi berjumlah 4.250 jiwa, yang tersebar pada beberapa titik di Kabupaten Lumajang dan hanya ada 1 titik, masing-masing di Kabupaten Malang dan Blitar.
Diketahui, jumlah warga mengungsi di Kecamatan Candipuro 1.733 jiwa, Pasirian 974, Tempeh 400, Pronojiwo 295, Lumajang 199, Pasrujambe 197, Sukodono 191, Sumbersuko 67, Jatiroto 56, Yosowilangun 28, Ranuyoso 26, Rowokangkung 16 dan Gucialit 8.