Jokowi Mau Akomodir PAN Masuk Kabinet, PPP: Kok Kita Ini Kasihan Banget
SinPo.id - Wacana reshuffle kabinet Indonesia Maju kembali mencuat jelang akhir tahun. Kabarnya reshuffle ini akan dilakukan pada awal Desember ini untuk mengakomodir PAN yang baru bergabung di koalisi Jokowi.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani berharap partainya dapat jatah lebih di kabinet.
Apabila PAN yang baru bergabung koalisi langsung mendapatkan jatah satu menteri, sedangkan PPP tidak mendapat tambahan kursi, maka menurutnya itu tidak masuk akal.
“Nah, ini keluhannya temen-temen PPP, nih. Kalau PAN yang dalam pilpres dapat satu menteri padahal posisinya dulu baku pukul, nah PPP tetep juga satu menteri ada yang bilang, ada yang bilang, ya, kok, kita ini kasihan banget, hahaha,” ujar Arsul di Jakarta, Rabu (1/12).
Kendati demikian, Arsul tak menyebutkan kapan pastinya reshuffle akan digelar. Dia hanya mengungkap, biasanya reshuffle baru akan diinfokan oleh Jokowi apabila sudah sangat dekat.
“Pengalaman dari kemarin-kemarin, itu tidak pernah diomongkan termasuk dengan pimpinan parpol jauh-jauh hari. Enggak pernah. [Biasanya] dalam waktu yang sangat dekat, itu bisa 2×24 jam lah maksimal, itu baru kemudian Presiden memberitahukan,” katanya.
“Itu pun terkait menteri dari parpol yang bersangkutan. Tapi partai lain enggak diajak ngomong,” tuturnya.
Sejumlah pihak menilai bergabungnya PAN adalah salah satu upaya Jokowi memperkuat jajaran parpol pendukungnya. Akan tetapi, Arsul menilai masuknya PAN ke koalisi sebetulnya tak terlalu memberi pengaruh signifikan.
“Wajar kalau ada tanggapan seperti itu [oposisi melemah]. Cuma saya mau menyampaikan, curhat. Jadi, kan, posisi koalisi sekarang sudah kuat. Tanpa tambahan parpol saja sudah kuat. Berbeda posisinya dengan kebutuhan untuk menarik Gerindra saat itu,” tutupnya.

