Banjir Bandang Di Kabupaten Garut, BNPB: Waspada Banjir Susulan
SinPo.id - Banjir menyebabkan satu rumah warga Kabupaten Garut hanyut. Peristiwa yang berlangsung pada Sabtu (27/11), pukul 14.00 WIB, tidak menimbulkan korban jiwa. BPBD masih melakukan pemutakhiran data dampak pascabanjir.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut melaporkan kondisi terkini banjir yang telah surut pada Sabtu petang, pukul 18.05 WIB.
"BPBD menginformasikan kondisi cuaca hujan ringan. Banjir ini menyisakan material lumpur di pemukiman dan lingkungan desa terdampak," kata Abdul dalam siaran persnya, Sabtu (27/11).
Ketiga desa terdampak banjir di Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat yaitu Desa Mekarwangi, Sukawening dan Mekarurip. Sebanyak 29 KK atau 100 jiwa melakukan pengungsian sementara ke rumah kerabat.
Perkembangan data hingga petang tadi, BPBD mencatat satu unit rumah hanyut, rusak sedang satu unit, rusak ringan 21 unit. Selain berdampak di sektor pemukiman, banjir juga merendam aset warga dan fasilitas umum. Beberapa fasiltias umum terendam yaitu fasilitas ibadah satu unit, fasilitas pendidikan satu unit, fasilitas kesehatan satu unit dan jembatan rusak dua unit. Banjir dengan tinggi muka air 150 cm saat terjadi mengganggu gardu listrik hingga dilakukan pemadaman. Aset warga terdampak berupa 60 kolam tambak dan lahan perkebunan atau sawah.
Saat banjir terjadi, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, relawan dan warga membantu warga lainnya yang terdampak banjir. Mereka mengevakuasi warga ke tempat yang aman, seperti rumah kerabat sebagai tempat pengungsian sementara. Tim gabungan juga bersiaga dalam mengantisipasi dampak susulan banjir.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi banjir susulan. Kecamatan Sukawening merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Analisis inaRISK menyebutkan sebanyak 30 kecamatan di wilayah Kabupaten Garut berada pada potensi bahaya tersebut, salah satunya kecamatan tersebut.