Persiapan MotoGP Di Mandalika, Evaluasi Penyelenggaraan WSBK Digelar

Laporan: Azhar Ferdian
Sabtu, 27 November 2021 | 01:26 WIB
Sirkuit Mandalika/Net
Sirkuit Mandalika/Net

SinPo.id - Pelaksanaan Idemitsu Asia Talent Cup dan World Superbike (WSBK) yang sukses digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Nusa Tenggara Barat (Forkopimda NTB) pun menggelar rapat analisis dan evaluasi (anev) atas event internasional tersebut.

Rapat juga membahas persiapan event internasional berikutnya yakni MotoGP yang dijadwalkan bakal digelar Maret 2022 mendatang. Anev dipimpin langsung Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal. Hadir juga Sekda NTB L Gita Ariadi, Danrem 162/WB diwakili Kasrem, Danlanud Mataram, Danlanal, Kadishub, Kadinkes, PJU Polda NTB serta sejumlah stake Holder lainnya, tak terkecuali dari pihak ITDC. 

Iqbal mencatat 17 poin yang harus dievaluasi untuk mematangkan pelaksanaan MotoGP pada Maret 2022. Pertama, mengenai sistem transportasi yang harus dikelola dengan baik lagi. Meski pada saat WSBK sistem transportasi itu sudah baik, tetapi Iqbal merasa masih ada yang harus ditingkatkan lagi.

"Saya meminta klaster transportasi duduk bareng, harus lebih baguslah daripada WSBK. WSBK sudah oke, tetapi ini harus lebih bagus, komprehensif, dan melayani," kata Iqbal, Jumat (26/11).

Kedua, manajemen tiket yang harus diperbaiki. Ketiga, penerangan jalan. Keempat, gerai kuliner nusantara masih terlihat kurang masif sehingga perlu diberikan tempat. "Kemudian, paddock manajemennya harus dimaksimalkan. Saya sudah bicara nanti ada sistem manajemen yang baru," ujarnya.

Lalu, mantan Kadiv Humas Polri itu mencatat manajemen parkir perlu dievaluasi lagi. Baik yang ada di dalam dan di luar. Begitu juga mengenai penempatan kendaraan taktis.

Kemudian, Iqbal juga melihat papan tanda di sekitar arena masih kurang sehingga membuat penonton kebingungan. Mantan Wakapolda Jawa Timur itu menginginkan adanya penyempurnaan pada masalah tersebut.

Selanjutnya, pihaknya juga perlu berkoordinasi dengan panitia penyelenggara mengenai manajemen apabila hujan terjadi di arena. Jenderal bintang dua itu memandang NTB perlu penebalan pasukan, mengingat penonton yang akan datang bisa mencapai 130.000-150.000 orang. Lihat grafis: Toprak Hindari Semprotan Minuman Beralkohol Saat di Atas Podium

Selain itu, Iqbal juga melihat sosialisasi dari aspek pemasaran masih kurang. Seperti di hotel, tidak terlihat adanya gerai penjualan kaus dan oleh-oleh khas nusantara, khususnya NTB.

"Kemudian media, itu masalah unboxing itu agak lambat. Jadi tolong, kita dan media saling mengingatkan. Dari semua itu, saya catat ada manajemen di hulu. Jadi proaktif di hulunya kita lakukan sehingga mendorong semua stakeholder melakukan konsolidasi parsial dulu," jelasnya.

Lalu penguatan manajemen arus lalu lintas orang juga perlu diperhatikan. Sebab, ratusan ribu orang akan mendatangi NTB, baik dari bandara maupun pelabuhan. Kemudian, mengenai sosialisasi baik aspek pengamanan, event, prokes, transportasi, dan tiket.

Tak hanya itu, kata alumnus Akpol 1991 itu, jajaran di NTB perlu menguatkan kembali penerapan prokes dan vaksinasi. Bahkan, prokes harus dimulai sedini mungkin untuk memastikan pihak MotoGP mau melaksanakan kegiatannya di NTB. Iqbal mengingatkan apabila kasus Covid-19 tinggi di NTB, maka pihak MotoGP berpotensi membatalkan acara.

Selanjutnya, Iqbal juga mendorong pihak terkait untuk memperbaiki infrastruktur dan di dalam dan di luar sirkuit. Terakhir, penyempurnaan drainase agar ketika hujan lebat datang tidak membuat genangan di sekitar arena.

"Kami ingin ada perbaikan mutu dari semua aspek nanti karena, Insya Allah Maret 2022, NTB akan menjadi host kembali, tuan rumah perhelatan MotoGP. Kami akan bersurat, minta backup ke pusat. Ini harus ada sinkronisasi dan kolaborasi. Kami ingin MotoGP 2022 terselengara dengan baik, lebih baik dari WSBK," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI