Apa Arti Secarik Kertas Novel Kepada Najwa?
Jakarta, sinpo.id - Pengumuman mengejutkan ini tiba-tiba datang langsung, Selasa (8/8/2017) dari host Mata Najwa, Najwa Shihab yang disampaikan melalui akun Instagram @najwashihab. "Menuju Catatan Tanpa Titik" merupakan caption yang ia tulis di postingannya. Dalam pengumuman ini, Najwa mengatakan episode “Eksklusif Bersama Novel Baswedan” yang tayang hari Rabu (26/7/2017) beberapa waktu lalu merupakan episode terakhir.
Sebelumnya, najwa telah melakukan wawancara ekslusif dengan novel baswedan yang mengungkapkan adanya fakta-fakta terkait mengenai kasusunya. Saat di tengah-tengah acara tersebut, Novel memberikan sebuah kertas yang ia dapat dari seseorang terkait kasusnya tersebut, dan diberikan kepada Najwa untuk tidak disebar ke ranah publik. Ini menunjukkan bahwa selembar kertas ini sangat penting.
“Saya tunjukkan ke mbak Najwa, tidak untuk diperlihatkan ke publik, karena ada nama-nama penyidik. Contohnya ada saya yang mendapatkan surat, kertas yang bertuliskan nama-nama penyidik disebutkan identitas, alamat, rute pulangnya dan lain-lain serta ini diberikan oleh seorang, perwira polri, untuk seseorang yang dianggap eksekutor. itu berbahaya sekali,” pungkasnya saat di acara “Mata Najwa: Eksklusif Bersama Novel Baswedan”
Novel menganggap bahwa ini adalah sebuah upaya terror, melalui isi kertas yang tidak ingin di ungkap ke publik tersebut, kertas ini menjadi bagian dalam upaya terornya. Ia memberikan contoh, bahwa kertas tersebut diberikan ke tim eksekutor untuk mengeksekutor.
“Saya rasa ini upaya terror lah” singkatnya.
Ia mendukung adanya tim gabungan pencari fakta sebagai upaya pencari dalang pelaku dan inisiator dari aksi terror yang menimpanya tersebut.
“Apabila dibentuk tim gabungan pencari fakta, saya akan berikan fakta-faktanya (kertas ini), tapi kalau hanya disampaikan pada penyidik untuk mengungkapkan terror saya ini aja gaberani, bagaimana perkara yang begini,” tuturnya.
Bagi novel ia telah menjalankan kewajibanya sebagai aparatur negara, dan bersungguh-sungguh melakukan kewajiban dan tanggung jawabnya. Kalau ada orang lain yang tidak melakukan kewajibanya, menurut novel itu urusannya sendiri. Apabila kasus ini tidak diungkap, masalahnya bukan pada saya, tetapi ini akan menjadi suatu catatan sejarah bahwa ada aparatur negara diteror dan tidak diungkap secara serius.
“Saya hanya berdoa semoga saya tidak menjadi orang yang seperti itu. Saya selalu berpandangan positif, segala teror ancaman yang saya hadapi dengan positif juga, segala sesuatu tidak hanya diperhitungkan didunia, tapi nantinya akan ada yg bisa saya peroleh dengan imbalan yg jauh lebih besar,” tutupnya.

